Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Bagikan Kartu Perdana Internet Dukung PJJ ke Siswa SMA-SMK Perwakilan Malang Raya

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyampaikan kartu perdana internet Merdeka Belajar di Kota Malang.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Sylvianita Widyawati
Kadindik Jatim Dr Wahid Wahyudi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Telkomsel membagikan simbolis ke siswa SMA-SMK di Malang Raya kartu perdana internet Merdeka Belajar sebesar 10 GB, Senin (7/9/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyampaikan kartu perdana internet Merdeka Belajar di Kota Malang, Senin (7/9/2020) kepada para siswa SMA, SMK dari Malang Raya.

Besaran kartu perdana internet dari Telkomsel tersebut yakni 10 GB.

"Telkomsel meluncurkan kartu perdana, yakni kartu Merdeka Belajar pertama kali akan diberikan di Pemprov Jatim pada 24 Agustus 2020 lalu," jelas Dr Wahid Wahyudi MT, Kadindik Jawa Timur saat acara.

Dijelaskan, Dindik Jatin telah memberikan 1,3 juta Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) pada Telkomsel.

Tokoh Jawa Timur Tolak Deklarasi Gerakan KAMI di Jatim: yang Bisa Menyelamatkan Hanya Tuhan

Waria Bangkalan Dibunuh, Kepada Pelaku Menjelang Ajal : Kamu Sudah Ku Anggap Adik

Karena itu, Telkomsel akan memberikan 1,3 juta kartu siswa SMA, SMK dan SLB.

Kemudian Dindik juga minta tambahan ke Telkomsel untuk guru dan tenaga pendidikan dan diberi 100.000 kartu.

"Total ada 1,4 juta kartu. Isinya 10 GB. Apabila 10 GB kurang, maka dengan uang Rp 5000, bisa ditambah 11 GB," tambah Wahid.

Terkuak Permintaan Terakhir Adjie Massaid, Soal Reza Artamevia Bukan Angelina, Aaliyah: Ibu Gak Bisa

Sehingga per siswa bisa dapat kuota internet 21 GB.

Kartu perdana internet untuk siswa dibagikan mulai awal September 2020 atau mencapai 1.096.838 kartu.

Sedangkan untuk 100.000 kartu untuk guru dan tenaga pendidikan akan diberikan pertengahan September 2020.

"Masalah yang dikeluhkan masyarakat saat daring adalah mengenai biaya paket data. Untuk saat ini relatif terselesaikan," jelas dia.

Tapi masih banyak juga siswa yang belum memiliki perangkat pendukung daring seperti komputer atau smartphone.

"Juga masih ada 62 SMA-SMK di Jatim yang masuk wilayah blank spot," tandasnya.

Permasalah ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses belajar daring. Terutama di daerah kepulauan dan pegunungan.

3 ABG Gantung Waria Pekerja Salon di Bak Mandi, Pelaku Sempat Minta Diservis sebelum Membunuhnya

Dikatakan Wahid, pemberian ini diluar rencana Kemendikbud yang akan memberikan program paket data ke siswa, guru, mahasiswa dan dosen yang secara nasional berjumlah Rp 7,2 triliun.

Ia ingin, nomer dalam kartu perdana ini nanti dikoneksikan dengan rencana bantuan Kemendikbud sehingga bisa di top up.

"Menurut saya, jumlahnya sudah melebihi dari cukup jika untuk daring. Belum lagi nanti dari Kemendikbud. Ini bisa buat vidcom, youtube dan pembelajaran lainnya," kata Wahid.

Nila, siswa kelas 12 SIJA SMKN 6 Kota Malang yang mendapat kartu perdana ini merasa senang.

"Biasanya saya pakai punya Bapak. Nomer Telkomsel," akunya.

Namun kendala jaringan dirasakan di rumahnya di Dusun Ngamprong, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

"Susah sinyalnya. Jadi harus ke jalan raya kalau dapat sinyal," jawab dia.

Sebulan ia butuh 30 GB untuk menyelesaikan tugasnya.

Jam Malam Tak Berlaku Saat Prosesi Pengesahan Anggota Baru PSHT Cabang Tulungagung

Sedang Khofifah, Gubernur Jatim tahu sendiri anak-anak belajar daring dengan wifi gratis dengan datang ke warkop.

Ia tidak ingin anak-anak terpengaruh interaksinya termasuk dari pola pikir dan perilakunya karena kerap ke warkop untuk mengerjakan tugas skeolah.

"Memang tidak semua warkop. Bahkan ada yang menyediakan ruang yang cukup baik," kata gubernur.

Diharapkan, jika siswa sudah mendapat paket internet yang cukup, maka bisa dikerjakan dari rumah atau melaksanakan belajar kelompok virtual yang bisa makin menambah wawasan.

Ia juga berpesan pada provider pada daerah-daerah yang masih blank spot diberi mini BTS.

Tak hanya membantu siswa, juga bumdes dan UMKM di daerah itu. (SURYA/Sylvianita Widyawati)

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved