Geger Paguyuban Tunggal Rahayu Disebut Mirip Sunda Empire, Pakai Logo Burung Garuda, Anggota Ribuan
Heboh Paguyuban Tunggal Rahayu yang disebut mirip dengan Sunda Empire. Mereka berani menggunakan burung Garuda sebagi simbol organisasinya.
TRIBUNJATIM.COM, GARUT - Heboh kemunculan Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut yang disebut mirip Sunda Empire.
Organisasi ini berpusat di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut tengah ditelusuri Bakesbangpol Garut.
Tak hanya di Garut, Paguyuban Tunggal Rahayu sudah menyebar ke berbagai daerah. Salah diantaranya berada di Majalengka.
Anggota dari Paguyuban Tunggal Rahayu saat ini diperkirakan telah mencapai ribuan.
Untuk simbol organisasinya, mereka berani menggunakan logo burung Garuda dengan mengubahnya di bagian kepala burung Garuda.
• Viral Video Harimau di Maharani Zoo dan Goa Lamongan, Polres Turun ke TKP
• Daftar Online untuk Dapat BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Link Login di Sini, Batas Pencairan hingga 3 Bulan
• BREAKING NEWS: Calon Wakil Bupati Sidoarjo Positif Covid-19, Bahkan Sejak Mendaftar ke KPU

Pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu juga menjanjikan akan mencairkan uang yang tersimpan di Bank Swiss untuk dibagikan kepada anggotanya.
Saat ini masyarakat di Caringin sudah melakukan penolakan.
Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya, mengatakan jika paguyuban tersebut sempat datang ke kantornya beberapa waktu lalu.
Mereka ingin mengajukan perizinan organisasi tersebut.
"Setelah berbincang, ada beberapa kejanggalan yang saya tangkap. Makanya sampai sekarang, izin belum dikeluarkan," ucap Wahyudijaya di kantornya, Jumat (4/9/2020).
Menurut Wahyudijaya, aktivitas Paguyuban Tunggal Rahayu itu tengah ditelusuri.
• Motor Custom Semakin Digandrungi Milenial Surabaya, Tampil Lebih Gaya di Jalan Raya
• Fakta 2 Pegawai Bank Bukopin Malang Positif Covid-19, Layanan Pindah ke Kantor Lain & Isolasi Ketat
• Tingkah Mayangsari Bungkus Sisa Makanan Meski Tajir, Padahal Pendapatan Edan, Video Arisan VIral
Dalam logo paguyuban, mereka berani menggunakan burung Garuda sebagai simbol organisasinya.
"Padahal Garuda itu sudah jadi simbol negara. Ada beberapa perbedaan yang diubah oleh mereka," katanya.
Dalam logo itu, kepala burung Garuda dibuat menghadap ke depan.
Sedangkan tulisan Bhinneka Tunggal Ika, ditambah dengan kata Nata Logawa.
"Saya sempat tanyakan kejanggalan ini kepada mereka. Namun perwakilan paguyuban yang datang tak bisa menjelaskan. Bahkan kelengkapan administrasi tak bisa ditunjukkan," ucapnya.
Wahyudijaya menambahkan, informasi dari Camat Caringin aktivitas paguyuban itu baru sebatas melakukan pengajian seminggu sekali.
• Seusai Viral karena Anjay, Lutfi Agizal Kini Lelang Baju Kuning dan Buka Donasi untuk Kegiatan Ini
• Manajer Blak-blakan Kabar Nella Kharisma Dirias Pengantin: Waduh, Foto Heboh Isu Nikahi Dory Harsa
• Galeri HP Rizky Billar Terekspos, Kepergok Simpan Foto Pandangi Lesty, Rizky Gelagapan: Ya Begitulah
Anggota Paguyuban Tunggal Rahayu tak hanya berasal dari Kecamatan Caringin.
Namun sudah merambah luar kota.
"Pimpinan paguyuban menjanjikan ke pengikutnya kalau mempunyai utang nanti akan dilunasi. Menunggu uang dari bank Swiss cair," ujarnya.
Sepintas, paguyuban ini mirip dengan organisasi Amalillah yang beberapa tahun lalu juga sempat menghebohkan Garut.
• Heboh Ular Piton Masuk Kafe di Gresik, Ramai-ramai Dievakuasi, Fakta Tak Terduga Dibuat Pemilik Kafe
• Viral Video Angin Berputar di Kawah Wurung Bondowoso, BMKG: Bukan Puting Beliung, Namanya Dust Devil
• Viral Video 4 Pemuda Panjat Kandang Burung Dara Alun-alun Kota Malang, Satpol PP Siap Beri Sanksi
Terkait adanya iuran anggota, Wahyudijaya juga belum mengetahuinya.
"Dari Bakesbangpol Majalengka juga sempat datang. Soalnya di sana juga sudah banyak anggotanya. Sudah ada ribuan di Majalengka," ucapnya.
Di Majalengka, kegiatan Paguyuban Tunggal Rahayu berpusat di kampung halaman Bupati Majalengka.
Keberadaannya pun sudah menimbulkan keresahan.
"Kami harap tidak mudah tergiur dengan janji yang tak pasti. Seperti pencairan uang di Bank Swiss. Makanya staf kami terus telusuri," katanya.
(TribunJabar.id/Firman Wijaksana)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Heboh Paguyuban Tunggul Rahayu di Garut, Disebut Mirip Sunda Empire, Janjikan Uang dari Bank Swiss