Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Untuk Bertahan Hidup, Pria Disabilitas di Surabaya ini Pakai Triplek Bekas, Bikin Miniatur Kapal

Abdul Hamit (40) seorang penyandang disabilitas di Surabaya ini mempunyai cara unik untuk bangkit dan bertahan hidup ditengah pandemi virus Corona ata

Penulis: Zainal Arif | Editor: Yoni Iskandar
habibur rohman/ surya
Abdul Hamit dengan dengan beberapa kapal kayu produksinya Jl Tempel Sukorejo Surabaya, Kamis (10/9/2020). Usaha sampingan dengan bahan yang mudah ditemui ini mulai ditekuni sejak menurunnya usaha sablon akibat pandemi Covid-19. 

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi virus Corona atau Covid-19 telah berdampak pada seluruh sektor kehidupan termasuk ekonomi. Sepinya orderan saat pandemi menjadi hal yang biasa dan sudah menjadi fenomena yang biasa terjadi ditengah-tengah masyarakat.

Meski ditengah keterpurukan, Abdul Hamit (40) seorang penyandang disabilitas di Surabaya ini mempunyai cara unik untuk bangkit dan bertahan hidup ditengah pandemi virus Corona atau Covid-19 .

Meski usaha sablon yang ia tekuni dan menjadi pekerjaan utama sejak 1994 itu tengah sepi pelanggan, justru pria asal Banyuwangi Jawa Timur ini mempunyai ide kreatif membuat sebuah miniatur kapal dari limbah triplek bekas disekitar rumahnya.

"Awalnya saya membuat kapal ini untuk anak saya, saya lihat cara bikin kerangka kapal dari youtube dan bahan awal saya menggunakan kertas karton, tapi karena tidak awet akhirnya saya coba cari alternatif lain yaitu dengan menggunakan triplek bekas yang sudah tidak terpakai supaya awet," kata Hamit saat ditemui oleh SURYA.co.id dirumahnya kawasan Jl. Tempel Sukorejo Surabaya, Kamis (10/9/2020).

Dengan peralatan seadanya, seperti cutter, gunting, penggaris, dan lem, ia tetap berusaha menghasilkan karya miniatur sebaik-baiknya.

Ending Miris Pria Ngaku Pembunuh Editor Metro TV, Saya Terlibat, Ortu Yodi Berharap, Fakta Terkuak

Dana Kesehatan untuk Penanganan Covid-19 di Jawa Timur Ditambah Rp 340 Miliar

Ketua KPU Gresik Terkonfirmasi Positif Corona, Satgas Covid-19 Tracing Delapan Orang

"Jujur sebenarnya karya bisa akan lebih bagus dan rapi jika saya menggunakan peralatan seperti Grenda kecil, poles, dan bor tembak kecil, tapi ya mau gimana lagi saya tidak punya uang untuk membeli peralatan itu," ujar pria yang tergabung kedalam komunitas Disable Motorcycle Indonesia (DMI) Jatim ini kepada TribunJatim.com.

Dalam proses pembuatannya, pertama Hamit membuat kerangka kapal dengan triplek tebal, kemudian melapisi body kapal dengan kulit triplek.

Hamid mengaku kesulitan saat membuat kamar atau ruangan kapal beserta detail jendela, pintu, dan lain-lain.

"Sebenernya kalau pakek bor tembak yang kecil ini semua jadi lebih mudah, tapi saya harus menggunakan cutter bahkan cutter ini sudah tidak tajam," katanya sembari menunjukan cutter yang sudah tumpul kepada TribunJatim.com.

Detail tangga dibuat dari bambu dan bendera triplek yang melengkung menggunakan kulit triplek yang sudah dikeringkan menggunakan lem agar tidak mudah patah saat dibengkokkan.

"Untuk finising saya menggunakan kertas gosok untuk meratakan, sehingga saat diplamir atau dipernis dapat tahan lama dan mengkilat, namun apabila pelanggan request minta di cat, saya biasa pakai cat sablon sisa usaha sablon saya karena punyanya ya itu, lagi pula cat sablon juga tahan lama," terangnya.

Rezeki mulai berdatangan saat ada sanak saudaranya datang berkunjung kerumah dan tertarik saat melihat miniatur kapal buatan Hamit. Sehingga ia memesan sebagai pajangan rumah.

Hanya dari mulut ke mulut saja, setidaknya dalam beberapa bulan terkahir, Hamid telah menerima pesanan pembuatan kapal hingga 15 kapal. Meskipun waktu pengerjaan yang terbilang lama sekitar satu minggu lebih dalam membuat satu pesanan kapal.

"Hasil uang dari penjualan miniautur ini sangat membantu perekonomian keluarga saya, sekedar mendapat uang untuk belanja bahan makanan, karena usaha sablon saya juga sangat sepi saat pandemi ini," ungkapnya.

Untuk harga miniatur kapal ini Hamid mengaku tak berani mematok harga, hal tersebut dikarenakan hasil karya yang ia buat masih dirasa kurang maksimal akibat keterbatasan peralatan.

"Kalau liat di internet harga miniatur kapal seperti ini bisa sampai 1 juta lebih, namun karena ini juga dari triplek bekas jadi seiklasnya yang ngasih saja, ada yang ngasih 250, 300, ada juga 350," tutupnya. (zia/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved