Pilkada Sidoarjo
Undang Semua Calon di Pilkada Sidoarjo, FKPPI Tak Mau Beli Kucing Dalam Karung
Semua bakal calon yang berkontestasi di Pilkada Sidoarjo bakal diundang oleh KB FKPPI Sidoarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Semua bakal calon yang berkontestasi di Pilkada Sidoarjo bakal diundang oleh KB FKPPI Sidoarjo.
Dibuatkan acara, kemudian para calon diminta menjelaskan visi-misi dan memaparkan program-programnya untuk Sidoarjo ke depan.
Menurut Ketua KB FKPPI Sidoarjo Afrizal AL, dalam waktu dekat acara itu digelar. Pihaknya sudah berkonsultasi dengan KPU Sidoarjo dan Bawaslu Sidoarjo, direstui.
"Bahkan didukung. Karena dengan kegiatan itu kita juga membantu KPU untuk mensosialisasikan bakal calon," kata Afeizal di Sidoarjo, Jumat (11/8/2020).
Kegiatan bakal dikonsep untuk mendukung politik damai. Agar Pilkada Sidoarjo berjalan aman dan kondusif, tanpa gangguan apapun.
• PJT I dan Mahasiswa akan Teliti Mikroplastik di Sungai Brantas Malang Raya Pada 2021
• Warga Keluhkan Banyak Jalan Berlubang di Sidoarjo
• 3 Bapaslon Pilkada di Jatim Positif Covid-19 Harus Karantina, KPU Pastikan Tahapan Sesuai Jadwal
Menghadirkan para pasangan calon, juga disebutnya untuk mengedukasi anggota FKPPI Sidoarjo. Supaya mereka mengenal calon kepala daerahnya, mengetahui visi-misi dan programnya, sehingga bisa menentukan pilihan.
"Agar kita tidak seperti beli kucing dalam karung. Biar jelas semua siapa calonnya dan bagaimana programnya," lanjut Afrizal di sela acara webminar bersama Wanita FKPPI se-Jawa Timur itu kepada TribunJatim.com.
Dalam Pilkada, disebutnya FKPPI bakal tetap netral. Tidak mengarahkan anggota untuk mendukung pasangan calon tertentu. Karena itu, mereka ingin tahu persis bagaimana kapasitas dan program-program calon yang ada.
"Termasuk Wanita FKPPI, GM FKPPI, Pengusaha FKPPI, semuanya netral. Disilakan memilih calon yang dianggap paling baik di antara yang terbaik itu," urainya kepada TribunJatim.com.
FKPPI berusaha mendorong semua anggota, terutama anak-anak muda atau kalangan millenial agar datang ke TPS. Menentukan pilihan. Bukan golput.
"Karena kalangan ini yang rentan golpur," tukasnya.(ufi/Tribunjatim.com)