Tanaman Hias Aglaonema Naik Daun di Tengah Pandemi Covid-19, Milik Pasutri di Malang Laku Rp 5 Juta
Tanaman hias Aglaonema naik daun di tengah pandemi virus Corona. Milik pasutri Kecamatan Turen, Kabupaten Malang dijual, laku Rp 5 juta.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Budi daya tanaman hias jadi alternatif mengusir stres di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Kegiatan tersebut salah satunya dilakukan pasangan suami istri (pasutri) Ahmad Sukarianto dan Rohmatul Jannah asal Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Katanya pada awak Tribun Jatim, saat ini, jenis tanaman hias yang tengah naik daun adalah Aglaonema.
• Sulap Pos Kamling Jadi Arena Judi Remi, 6 Warga Kelurahan Rejomulyo Dikeler ke Mapolsek Kota Kediri
• Unesa Berikan Keringanan UKT untuk Mahasiswa yang Terdampak Pandemi Covid-19
Terbaru, tanaman Aglonema Moonlight milik pasangan tersebut laku dengan harga Rp 5 juta.
"Kami di sini hanya menjual, itu pun kalau ada yang mau membeli, kalau tidak ada ya sudah kita rawat sendiri. Lalu dengan kontes, kami juga kurang tertarik," ujar Rohmatul Jannah, Minggu (13/9/2020).
Jannah mengatakan jika motivasinya melakukan budi daya tanaman hias karena hobi. Dia memulai menanam tanaman tersebut sejak tahun 2016.
• Nenek Blitar Tewas di Pohon Nangka, Tali Kambing Peliharaan Lepas Pertanda: Dipakai Gantung Diri
• Masa Tunggu Antrean Haji Ponorogo Sampai 30 Tahun, Lansia 95 Tahun Keatas Dapat Prioritas
Ia menamakan tempat budidaya tanamannya dengan nama Kebun 123.
"Sekarang tempat ini biasa menjadi jujukan sejumlah PAUD di Kabupaten Malang untuk pembelajaran tanaman. Nanti, saya dan suami yang akan memberikan pelatihan. Tanpa bayar sepeser pun alias gratis," papar Jannah.
Di kebun miliknya banyak koleksi tanaman hias. Diantaranya anggrek, kaktus, cemara, kanza, dan monlig.
Bahkan ia mengaku punya tanaman asalnya dari luar negeri, yakni anggrek bulan dari Thailand.
Guna menyambut tamu di kebunnya, Jannah menyediakan beberapa spot untuk swafoto.
"Juga bisa membeli setiap bunga yang terpajang," katanya.
Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Heftys Suud