Meski Tergolek Lemah di Pembaringan, Nenek Ini Hafal Alquran dan Isi Hari-harinya dengan Bersalawat
Kisah seorang nenek di Banten bernama Wartino (100) menyentuh hati siapa pun yang menyaksikan atau membacanya.
Lantai rumah hanya beralaskan semen.
Di area ruang tamu tampak hanya ada sedikit barang, seperti kipas yang telah diselimuti debu dan sebuah lampu bohlam sebagai penerang kala malam hari datang.
• PT Barata Indonesia Selesaikan Pesanan Pertashop Pertamina Batch Pertama
• Warga Kota Malang Harus Siap-siap Mulai Besok, Denda Rp 100 Ribu Menanti Jika Ogah Tak Bermasker
• Pulang ke Malaysia, Ibunda Ashraf Dapat Hadiah Spesial dari BCL, Tulis Pesan Menyentuh untuk Menantu
Di sekeliling tempat tinggal Nenek Wartino terdapat sebuah empang dengan tumpukan perabotan rumah yang sudah rusak.
Bagian kamar mandi tampak tanpa menutup, hanya tirai kain sebagai penghalang.
Tempat tinggal Wartino menghadap muara dengan sejumlah kapal nelayan yang biasa mencari ikan ke laut.
Nenek Wartino hidup bersama cucu keduanya, Masrifah.
Masrifah menceritakan, sang nenek semula tinggal di Indramayu Jawa Barat.
Namun, Nenek Wartino terpaksa dibawa ke Serang lantaran tidak ada lagi keluarga yang menjaganya di sana.
Hidup Masrifah di Kota Serang terbilang serba kekurangan.
Ia merantau dan tinggal di Kampung BTN Cengkok sejak tahun 1996.
• Nenek Blitar Tewas di Pohon Nangka, Tali Kambing Peliharaan Lepas Pertanda: Dipakai Gantung Diri
• Nasib Nahas Kakek Blitar Ini Terserempet KA saat Melintas, Tewas Karena Syok, Kondisi Motor Utuh
• Nasib 2 Nenek Bersaudara di Lamongan, Sang Kakak Lumpuh, Adiknya Tak Bisa Jalan Tanpa Tongkat
Tanah yang ditempati untuk membangun tempat tinggalnya merupakan tanah milik negara, tepatnya milik Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Tanah Nasional.
Masrifah mengatakan anak dari Wartino sudah meninggal sejak lama.
Ia menceritakan, Nenek Wartino dengan kondisi lemah masih mengisi hari-harinya di pembaringan balai dengan bersalawat.

Bahkan, Nenek Wartino masih bisa menghafal Alquran semasa sehat.
Namun, kondisi sang nenek semakin renta dan terbaring di balai.