Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Amarah Ibu Ini Memuncak Tahu Anaknya Tak Ikut Belajar Online, Aniaya Pakai Balok Kayu, Kini Menyesal

Penyesalan ibu kandung aniaya anaknya yang berusia 10 tahun dengan balok kayu gara-gara tak ikut belajar online.

Shutterstock.com
Ilustrasi kekerasan pada anak. Seorang ibu di Kota Parepare, Sulawesi Selatan aniaya anaknya pakai balok kayu karena sang anak tak ikut belajar online. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah penyesalan seorang ibu aniaya anaknya pakai balok kayu.

Amarahnya memuncak saat tahu sang anak tak ikut belajar online dan tak pamit pergi ke rumah nenek.

Setelah peristiwa memilukan tersebut, kini pelaku mengaku menyesal.

Sebelumnya beredar video viral di media sosial sang ibu aniaya anaknya pakai balok kayu.

Akibat perbuatannya, kedua tangan korban diketahui hingga mengalami lebam.

Adanya video tersebut, polisi akhirnya turun tangan dan mengamankan pelaku.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku tersebut merupakan SF (34), ibu di Kota Parepare, Sulawesi Selatan yang menganiaya anak kandung, NJ (10).

Di hadapan polisi, SF mengakui perbuatannya dan merasa menyesal.

Lapor ke Polda Jatim, Korban Penganiayaan di Tulungagung yang Diduga Dilakukan Polisi Alami Trauma

Diduga Depresi Ortunya Meninggal, Wanita Ini Hampir 2 Bulan Tinggal di Gorong-gorong, Warga Tak Tega

Sedangkan terkait video penganiayaan yang dilakukan itu, pelaku sendiri tidak tahu siapa yang memviralkannya di media sosial.

Sebab, video itu awalnya hanya dikirim ke sejumlah kerabatnya dengan tujuan untuk menunjukkan pengakuan bersalah korban.

"Saya memukul NJ lantaran kesal, namun sebagai ibu saya menyesal. Awalnya saya hanya mengirim video itu ke sejumlah keluarga almarhum suami saya. Namun entah siapa yang membagikannya ke media sosial," jelas SF di Ruang PPA Polres Parepare dilansir dari Kompas.com ( TribunJatim.com Network ).

Adapun Kasat Reskrim Polres Kota Parepare, Iptu Asian Sihombing mengatakan, alasan pelaku melakukan penganiayaan terhadap anaknya itu karena kesal.

Sebab, korban diketahui pergi ke rumah neneknya tanpa pamit.

Warga Bali Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Brantas Tulungagung, Tidak Ada Tanda-tanda Kekerasan

Komnas PA Imbau Warga Tak Lagi Gunakan Kata Anjay, Termasuk Kekerasan Verbal dan Bisa Dipidana

Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak (Shutterstock.com)

Selain itu, pelaku juga mendapat informasi dari gurunya di sekolah jika korban tidak mengikuti pelajaran secara daring selama 10 hari terakhir.

"Sang ibu menganiaya anaknya dengan balok kayu dalam video lantaran kesal anaknya yang sempat ke rumah mertuanya dilaporkan oleh gurunya 10 hari terakhir tak mengikuti pelajaran daring. SF kesal karena anaknya pergi ke Kabupaten Pinrang, ke rumah neneknya juga tak izin pada ibunya," ungkapnya.

Amarah pelaku kemudian memuncak ketika mengetahui chat sang anak dengan tantenya yang justru menuding ibunya itu berbohong soal tidak pernah ikut belajar daring.

"Karena itu, ia kemudian menganiaya sang anak dan merekamnya dan dikirimkan ke tante korban tentang klarifikasi sang anak bahwa dirinya tidak berbohong." ungkap Iptu Asian Sihombing.

Terkait dengan kasus penganiayaan itu, polisi hingga saat ini masih melakukan pendalaman penyelidikan dan belum menetapkan pelaku sebagai tersangka.

VIRAL Kematian Pilu Bocah SD karena Tak Bisa 2 Jawab Soal MTK, Guru Keji Menghukum, Dipukul-Berlutut

Peduli Anak ODHA Yang Dikucilkan, Mahasiswa Untag Surabaya Beri Dukungan Belajar Bersama

Anak Selalu Jadi Juara

NJ, kata Iptu Asian Sihombing, selalu menjadi juara kelas di sekolahnya.

Iptu Asian Sihombing menambahkan, setelah anaknya kembali ke rumah, ia melihat chat sang anak kepada tantenya. NJ berbincang bersama sang tante di pesan WhatsApp bahwa ibunya berbohong tentang ia tak pernah ikut belajar daring.

"Amarah sang ibu memuncak, ia kemudian menganiaya sang anak dan merekamnya dan dikirimkan ke tante korban tentang klarifikasi sang anak bahwa dirinya tidak berbohong." ungkap Iptu Asian Sihombing.

Kepada polisi, SF mengakui perbuatannya dan menyesal telah berbuat di luar kontrol terhadap sang anak. NJ merupakan anak yang pintar.

Tahapan Penyaluran Kuota Data Internet untuk Siswa, Guru, hingga Dosen, Berikut Rincian Besarannya

Menteri Agama Fachrul Razi Positif Covid-19, Kondisi Baik & Tanpa Gejala, Kini Jalani Proses Isolasi

Di depan polisi, SF menyesali perbuatannya, dirinya mengaku bertindak kasar karena kecewa melihat anaknya NJ tak belajar.

"Saya memukul NJ lantaran kesal, namun sebagai ibu saya menyesal. Awalnya saya hanya mengirim video itu ke sejumlah keluarga almarhum suami saya. Namun entah siapa yang membagikannya ke media sosial," jelas SF di Ruang PPA Polres Parepare.

Lanjut SF, saat suaminya meninggal, ia merawat 3 orang anaknya dengan bersusah payah dengan berwirausaha salon kecantikan.

Terpisah, Mama Ondang, tante korban mengungkap agar permasalahan itu dimediasi di lingkup keluarga, agar sang ibu tak dikenai sanksi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 10 Tahun Dianiaya dengan Balok Kayu gara-gara Tak Ikut Belajar online, Ibu Kandung: Saya Menyesal"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved