Pilkada Kota Pasuruan
Sapa Nelayan, Gus Ipul Dicurhati Tidak Adanya Pembangunan di Kawasan Pesisir Kota Pasuruan
Bakal Calon Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyapa masyarakat pesisir Kota Pasuruan, Selasa (22/9/2020) pagi.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Bakal Calon Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyapa masyarakat pesisir Kota Pasuruan, Selasa (22/9/2020) pagi.
Gus Ipul menyusuri kawasan pelabuhan rakyat sungai Gembong Ngemplakrejo. Di sepanjang pelabuhan, Gus Ipul menyapa satu persatu warga.
Masyarakat yang sedang ngobrol di warung dihampiri. Para nelayan yang sedang bongkar muat ikan juga disapa. Mereka terlihat antusias melihat kehadiran Gus Ipul.
Dalam kunjungannya , banyak masyarakat pesisir yang mayoritas adalah nelayan berkeluh kesah dan curhat ke Gus Ipul.
Satu persatu warga langsung curhat ketidakhadiran pemerintah yang membuat kawasan pelabuhan rakyat di Kota Pasuruan ini terkesan tak tersentuh pembangunan.
“Gus Ipul bisa lihat sendiri, trotoar tidak tertata. Ini sudah rusak sejak dibangun langsung rusak. Got di dalamnya juga tak pernah dibersihkan,” ujar Ahmad Gatot Hartowo tokoh nelayan.
• Menangis, Ferdy Ayah dari NTT Soroti Perilaku Betrand Peto setelah Terkenal, Minta Ingat Jati Diri
• Detik-detik Pembunuhan di Hutan Kesimen Prigen, Korban Dipancing Istri Tersangka Lewat Facebook
• David da Silva Sepakat Renegosiasi Kontrak, Aji Santoso Puji Upaya Manajemen Persebaya
Tak hanya got-got yang buntu, sungai Gembong yang sejak zaman kerajaan dijadikan pusat pelabuhan rakyat saat ini kondisinya juga sangat memprihatinkan.
Tidak pernah ada proses pengerukan sendimentasi.
“Kapal-kapal kadang susah masuk karena sungai dangkal. Belum lagi ada gelontorkan sampah yang sama sekali tidak pernah dibersihkan,” ujar Gatot.
Hal yang sama diungkapkan Ahmad, ketua RW setempat. Menurut dia, kawasan pelabuhan rakyat yang harusnya terang juga tak tersentuh pembangunan.
“Bisa dilihat kalau malam gelap. Kan bahaya kalau gelap,” ujarnya kepada TribunJatim.com.
Dalam berbagai literatur, pelabuhan Kota Pasuruan dulu dikenal sebagai pusat pelabuhan besar di Jawa Timur sehingga banyak wisatawan mancanegara yang ingin melihat jejak kedahsyatannya.
“Tapi sering ada wisata tapi mereka tidak betah lama karena kondisi kawasan ini memang kumuh,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga menyayangkan minimnya pembangunan di kawasan pesisir Kota Pasuruan.
Padahal jika dikelola dengan baik, pelabuhan tidak hanya akan membantu nelayan namun juga akan menjadi kawasan wisata jujukan para turis.