Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Main Sepatu Roda Olahraga Pengusir Jenuh, Minim Cedera, Rollerblade Surabaya: Cukup 1 Hari Belajar

Olahraga sepatu roda bisa jadi cara usir jenuh. Penggagas Rollerblade Surabaya, Richardo Elvan: minim cedera, pemula butuh sehari buat belajar.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
SURYA/ CHRISTINE AYU
Anak-anak bermain sepatu roda di Grand City Mall Surabaya. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap Kamis sampai Minggu. Selain itu, juga ada akademi dan pelatihan di luar mal baik secara online maupun offline. 

TRIBUNAJTIM.COM, SURABAYA - Bermain sepatu roda atau rollerblade menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak. Apalagi setelah melewati jam-jam melelahkan dengan belajar.

Di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ), olahraga sepatu roda pun kembali naik daun, tidak kalah dengan bersepeda.

Selain melatih keseimbangan, ternyata bermain sepatu roda juga bisa mengusir jenuh jauh-jauh.

Wali Kota Risma Minta Pengelola Kos hingga Hotel Monitoring Tamu: Wajib Negatif Covid-19

20 Kali Listrik Mati Akibat Layang-layang Nyangkut, PLN Tulungagung: Pemilik Bakal Dilaporkan Polisi

Menurut penggagas Rollerblade Surabaya, Richardo Elvan atau yang lebih akrab disapa Rico, bersepatu roda kini menjadi tren di masyarakat.

"Bagi anak-anak, selain berolahraga, kegiatan ini juga supaya nggak jenuh. Karena sekolah sudah via online, jadi mesti dikombinasi sama kegiatan luar yang positif," ungkapnya, Rabu (23/9/2020).

Olahraga yang satu ini memang digemari semua kalangan. Tidak hanya anak-anak tapi juga remaja sampai orang dewasa. Hal ini karena masyarakat mulai sadar kesehatan.

Sinopsis dan Trailer Film Abduction, Dibintangi Taylor Lautner, Tayang di Trans TV Pukul 00.00 WIB

Imbas Covid-19, Pemprov Jatim Tunda Beasiswa S1 ke Universitas Al Azhar Kairo: Tunggu Sampai 2021

"Untuk belajar sepatu roda bagi pemula mungkin hanya butuh waktu sehari. Tapi harus dipelajari teknik dasarnya," Rico mengungkapkan.

Dasar yang harus dikuasai yakni belajar berdiri terlebih dahulu. Baru bisa dilanjutkan dengan menggerakkan kaki serta belajar pengereman.

Penghobi sepatu roda sejak sembilan tahun ini menyarankan untuk belajar keseimbangan di atas karpet.

"Kalau sudah goyang, pegang lutut lalu membungkuk. Supaya tidak jatuh, jangan berpegang pada tembok atau temannya. Karena roda kan jalan," ungkap Rico.

Jika sudah, maka bisa mulai belajar jalan maju, belok, dan mengerem. Kalau ini bisa dipelajari satu sampai dua jam saja. Ada banyak teknik yang harus dipelajari, seperti untuk berbelok dan berhenti.

"Kalau berhenti ada namanya T-Stop dan A-Stop. Prinsipnya, posisi kaki sejajar saat berdiri. Ketika maju, posisinya berubah menyerupai huruf 'V'," ia menerangkan.

Sementara jika kaki menyerupai huruf 'A' maka secara otomatis akan berhenti. Saat sedikit demi sedikit kaki membentuk 'A' sembari memegang lutut, akan perlahan mengerem.

Olahraga ini menjadi kegemaran banyak anak. Melalui bersepatu roda, mereka juga belajar motorik dan keberanian. Terlebih lagi, minim cedera.

"Anak mulai bisa bersepatu roda sejak usia empat tahun karena di usia itu mereka lebih berani dan mudah mengerti. Tergantung anaknya juga. Kalau mudah paham akan cepat bisa," tuturnya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved