Virus Corona di Indonesia
Anggota DPRD Tegal Ini Nekat Gelar Konser Dangdut, Polisi Tak Berani Bubarkan: Kami Tak Ada Kekuatan
Konser dangdutan di Tegal, Jawa Tengah, mengundang keprihatinan banyak pihak. Ini jawaban polisi mengapa tak berani bubarkan konser dangdut tersebut.
TRIBUNJATIM.COM, TEGAL - Seorang anggota DPRD Tegal nekat menggelar konser dangdut di tengah pandemi Covid-19.
Konser dangdutan di Tegal, Jawa Tengah tersebut mengundang keprihatinan banyak pihak.
Bahkan, polisi tak berani membubarkannya karena menyebut tak punya kekuatan.
Konser yang digelar untuk memeriahkan acara pernikahan dan khitanan anaknya di Lapangan Tegal Selatan pada Rabu (23/9/2020) malam itu memicu kerumunan massa, dan berlangsung di tengah pandemi.
Apalagi, konser itu diadakan oleh seorang anggota DPRD yang semestinya memberi contoh kepada masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Wasmad Edi Susilo nekat menggelar konser dangdut meski dalam kondisi pandemi Corona.
• Nunung dan 4 Anggota Keluarganya Positif Covid-19, Putranya Beri Pesan Ini: Jangan Remehkan Covid-19
• UPDATE CORONA di Kota Madiun Jumat 25 September, Pasien Positif Tambah Satu Orang, Meninggal Dunia
• Detik-detik Gudang Pabrik di PT Indosar Gresik Terbakar, Karyawan Sampai Alami Luka Bakar

Dikutip dari Kompas.com ( TribunJatim.com Network ), warga yang menonton pergelaran musik dangdut tersebut tak mengindahkan protokol kesehatan.
Hal itu terlihat saat mereka saling berimpitan dan banyak yang tak mengenakan masker.
Yang lebih membuat prihatin, mengapa konser dangdut itu tak dibubarkan kepolisian?
Terkait dengan kegiatan tersebut, Kapolsek Tegal Selatan Kompol Joeharno angkat bicara.
Menurut dia, saat yang bersangkutan mengajukan izin acara, awalnya mengaku hanya akan membuat acara sederhana dengan panggung kecil untuk sekadar menghibur tamu.
Namun, saat siangnya dicek, ternyata sebaliknya.
• Pedagang Positif Covid-19, Pasar di Ponorogo Ditutup, Pemdes: Buka Lapak di Rumah Masing-masing
• Intens Cegah Penularan Covid-19, Pemkot Surabaya Bentuk Tim Khsusus di Kecamatan dan Kelurahan
• Oknum Dokter Mesum Pelaku Pelecehan & Pemerasan di Bandara Ditangkap, Polisi Kini Dalami Korban Lain
Acara yang digelar tersebut cukup megah dan memicu kerumunan massa.
Menyikapi hal itu, pihaknya sudah bersikap dengan berusaha menegur yang bersangkutan untuk tidak melanjutkan.
Bahkan, izin acara yang diberikan sudah dicabut karena dianggap tidak sesuai dengan permohonan awal.
Meski demikian, Wasmad ternyata bersikukuh untuk tetap ingin melanjutkan, dengan alasan sudah telanjur dipersiapkan.
"Karena kegiatan ini sudah disiapkan, maka dia (tuan rumah) menyatakan tidak akan melibatkan TNI dan Polri untuk pengamanan dan akan menanggung sendiri semua risiko yang terjadi," kata Joeharno.
• Lawan Covid-19, Komunitas Komunitas Tionghwa Kirim 100 Ribu Masker ke Polrestabes Surabaya
• Aplikasi Pandawa Permudah Layanan JKN-KIS di Masa Pandemi, BPJS Kesehatan: Cukup Lewat WhatsApp
• Jalan Ijen Kota Malang Bakal Ditutup Mulai Besok, Perhatikan Jam Pagi dan Malam Penutupan Jalan
Tak berani melakukan pembubaran Mendengar alasan dari sang Wakil Ketua DPRD tersebut, Joeharno mengaku tak bisa berbuat banyak.
Meski surat izin sudah dicabut, pihaknya tetap membiarkan acara tersebut tetap berlangsung.
Alasannya tidak berani melakukan pembubaran paksa lantaran tidak mempunyai cukup kekuatan.
"Tidak berani menutup paksa mengingat kami dari Polsek tidak mempunyai kekuatan yang signifikan. Alasan kedua, tidak elok rasanya kami naik panggung menghentikan paksa," kata dia.
"Kami sebetulnya berharap ada kebijakan atau kearifan untuk membatalkan konser. Tapi, ternyata tidak dilakukan, bahkan kegiatan tetap berlangsung," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Edi Susilo saat coba dikonfirmasi, baik melalui sambungan telepon maupun pesan WhatsApp, hingga saat ini belum ada respons.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tak Berani Bubarkan Konser Dangdut yang Digelar Wakil Ketua DPRD Tegal, Ini Alasannya"