Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkab Kediri Buat Racun Tikus Ramah Lingkungan, Cukup dengan Rendaman Sekam Padi Tak Terpakai

Kendalikan hama musim panen. Pemkab Kediri berinovasi membuat racun tikus ramah lingkungan: manfaatkan sekam padi.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Hefty Suud
SURYA/FARID MUKARROM
Uji coba racun tikus di Desa Paron, Kecamatan Ngasem oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri. 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan membuat inovasi racun tikus ramah lingkungan.

Hal itu guna mengendalikan hama tikus pada musim panen.

Inovasi yang dilakukan ini berasal dari sekam padi yang tidak dipakai, lalu dimanfaatkan untuk di olah menjadi bahan racun tikus.

Sopir Hilang Konsentrasi, Mobil Innova Putih Tabrak Tiang Listrik di Frontage Ahmad Yani Surabaya

Reaksi Fadel Islami Lihat Perubahan Istri, Permak Wajah Sukses Makin Serasi? Puji Telak: Kamu Makin

Kasi Perlindungan Tanaman dan Pengamanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Sahat Tua mengatakan, inovasi barunya ini sangat ramah lingkungan.

"Penggunaannya dengan cara merendam sekam dalam beberapa hari, lalu diambil airnya untuk disiramkan di liang tikus dan sekitar tanaman," ujar Sahat.

Melanjutkan berdasarkan hasil dari uji Laboratorium air rendaman selam tersebut mengandung unsur hara Makro Sekunder dengan kadar seperti Kandungan Ca (Calsium) 16,16 mg/L, Mg (Magnesium) 0,29 mg/L, Sulfur ( Belerang) 884,76 mg/kg. Selain mengandung unsur hara Mikro yaitu Ferro (Besi) 10,39 mg/L, dan Mn (Mangan) 89,69 mg/L dan tingkat kemasaman (Ph) 3,76.

Reaksi Fadel Islami Lihat Perubahan Istri, Permak Wajah Sukses Makin Serasi? Puji Telak: Kamu Makin

Icip-icip Menu Ikan Sungai Warung Mbah Bayan di Kediri, Resep Turun-temurun: Sambelnya Nendang!

Sahat juga mengatakan dengan penggunaan dan pengaplikasian air sekam pada tanaman di lahan, maka petani dapat kembali memanen produksi jagungnya.

"Kami juga sudah bekerjasama dengan Universitas Jember, pada bulan September 2020 dilakukan pengambilan sampel tanah untuk uji kandungan C-Organik hasil aplikasi asap cair sekam dan rendaman sabut kelapa dan hasilnya juga bagus," imbuhnya.

Sementara itu untuk keberhasilan inovasi ini di wilayah kecamatan Gurah pada lahan kering, Dinas Pertanian dan Perkebunan bekerjasama dengan PPL dan POPT Kecamatan Semen pada bulan September 2020.

"Kita melakukan gerakan pengendalian hama tikus di Desa Nunggulan menggunakan asap cair sekam yang disertai dengan pemasangan umpan beracun Petrocum 0,005 BB," ucapnya.

Sementara itu untuk pengaplikasian, Sahat menyebut dengan dosis 1 : 4, yaitu 220 ML asap cair sekam dan 880 ml rendaman sabut kelapa (sebagai katalis)/ 14 liter air dan disemprotkan pada liang-liang tikus serta diikuti pemasangan umpan beracun berupa petrokum 0,005 BB.

"Pengaplikasian ini diharapkan tikus yang ada diliang akan terganggu pernafasannya karena kandungan belerang. Inovasi ini akan terus dilakukan dan dikembangkan sampai menemukan formulasi yang tepat tidak hanya pada lahan kering tetapi bisa juga diaplikasikan pada lahan basah," tuturnya.

Penulis: Farid Mukarrom

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved