Semangat Hafalan Al-Quran Secara Daring, 2 Siswa SD Musix Surabaya Raih Selempang Generasi Qur'anic
SD Muhammadiyah 6 (Musix) Surabaya beri penghargaan selempang bertuliskan Generasi Qur'anic pada 2 siswanya yang berhasil menghafalkan Al-Quran.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi virus Corona ( Covid-19 ), tak menyurutkan semangat siswa SD Muhammadiyah 6 (Musix) Surabaya untuk menghafalkan Al-Quran.
Dua siswa bahkan berhasil menghafal 2-4 Juz Al-Qur'an.
Felita Jannah Sasi Kirana mampu menghafal 2 juz (juz 29 dan 30) dan Lovinda Brenda Dewi mampu menghafal 4 Juz (juz 1, 2, 29 dan 30).
Hal itu kemudian mendorong SD Musix memberikan sebuah apresiasi berupa penyematan selempang bertuliskan Generasi Qur'anic (Gen-Q) dan sertifikat.
• Semen Indonesia Gandeng 50 Petani, Manfaatkan Lahan Tambang di Tuban untuk Budi Daya Buah-Buahan
• 71 Hari Memimpin, Pjs Bupati Mojokerto Target Ubah Mojokerto dari Zona Merah ke Zona Kuning Covid-19
Pemberian penghargaan berlangsung di SD Muhammadiyah 6, Jalan Gadung III No.7, Wonokromo, Surabaya.
Kepala Urusan Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Kaur Ismuba) SD Musix, Hidayatun Ni'mah mengatakan siswa belajar di rumah sambil hafalan Al-Qur’an.
"Hafalan ini menjadi sebuah program unggulan yang kami sebut Tahfidz Al-Qur'an, karena kondisi sedang pandemi kami memanfaatkan teknologi seperti video call atau video rekaman yang kemudian dikoreksi ustadz dan ustadzah masing-masing," kata Ida sapan akrab Hidayatun Ni'mah kepada awak Tribun Jatim, Sabtu (26/9/2020).
• Lanjutan Kasus Pengeroyokan Maut Dekat Ladang Tebu Tulungangung, 6 Saksi Ditetapkan Jadi Tersangka
• Gubernur Khofifah Belum Kukuhkan Pj Bupati Sidoarjo, Ajukan 3 Nama ke Mendagri: Tunggu Persetujuan
Sejatinya, program ini diterapkan agar saat siswa kelas 6 yang lulus dari sekolah sudah mampu menghafal Al-Qur'an dengan minimal 3 Juz.
"Tapi untuk tahun ini dan tahun depan kami naikkan jadi 5 Juz, dengan harapan SD Musix mampu menciptakan banyak siswa yang tahfidz Al-Qur'an," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta Tahfidz Al-Qur’an, Felita Jannah Sasi Kirana mengatakan, internet menjadi kendala saat ia menyetorkan hafalan. Hal itu dikarenakan sinyal tidak selalu bagus.
“Jadi alhamdulillah para guru memahami, misal tidak bisa setor hafalan Qur’an pagi hari, bisa dilanjutkan saat malam hari. Kegiatan Tahfidz Qur’an ini berjadwal tiap hari Senin sampai Kamis jam 09.30 sampai 10.30 WIB,” tuturnya.
Sementara Tahfidz lainnya, Lovinda Brenda Dewi mengungkapkan, lebih nyaman belajar hafidz Al-Quran langsung dengan tatap muka. Karena langsung mendapatkan pembenarkan dari gurunya.
“Tapi kami tidak patah semangat, meski kondisi pandemi, saya justru lebih rutin belajar hafalan Al-Qur’an, karena banyak waktu luang di rumah,” tutup siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 6 Surabaya ini.
Penulis: Zainal Arif
Editor: Heftys Suud