Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Lapas Kelas I Surabaya Perketat Pengamanan Saat Pandemi, 2256 Warga Binaan Wajib Bermasker Tiap Hari

Lapas Kelas I Surabaya perketat pengamana di tengah pandemi Covid-19. Setiap blok punya blok khusus isolasi, 2256 warga binaan wajib pakai masker.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Hefty Suud
SURYA/FEBRIANTO RAMADANI
Salah satu warga binaan Lembaga Pemasyarakatn Kelas I Surabaya, Jalan Pemasyarakatan Nomor 1, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan aktivitas sehari hari, membersihkan rumput liar dengan menerapkan protokol kesehatan, Selasa (24/9/2020) 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lapas Kelas I Surabaya, Jalan Pemasyarakatan Nomor 1, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo perketat pengamanan di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19).

Di sana terdapat 14 warga binaan mendapatkan vonis hukuman mati, 44 orang hukuman seumur hidup,

Napi Warga Negara Asing sekitar 20 orang, dan napi teroris 7 orang menghuni lapas tersebut.

Atta Bicara Restu Ibu, Reaksi Adik-adiknya Soal Aurel, Bahas Penerimaan Keluarga: Diomonginnya Pedes

Maju Petahana Pilkada Kabupaten Malang, Bawaslu Bakal Copot Semua Atribut Berbau Muhammad Sanusi

Khusus kasus teroris, ada 6 orang yang sudah mengakui ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Keamanan Lapas Porong, Gatot Haris Saputro, mengatakan, pihaknya menerapkan pengamanan sesuai dengan protap yang ada.

Untuk penempatannya, petugas memisahkan blok berdasarkan kasus yang menjerat narapidana (Napi).

Rieke Diah Pitaloka Tegaskan UU PKS Perjuangkan Kelompok Termarjinalkan: Bukan Soal Jenis Kelamin

Amfiteater Osing Lengkapi Perkebunan Coklat Glenmore, Panggung Terbuka untuk Seni Budaya Banyuwangi

"Napi teroris yang belum ada rasa nasionalisme kami pisahkan karena berbeda pemahaman. Tapi yang bersangkutan koorporatif, bisa diajak berkomunikasi. Lalu untuk napi hukuman tinggi, mati, dan seumur hidup, kami pisahkan kamarnya. Supaya pengawasannya lebih mudah, serta  mengontrol kesehariannya ketika berkumpul dengan banyak orang,"ujarnya, Selasa (22/9).

Apabila ada hal hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan di lapas.

Terutama, ketika seseorang telah melakukan pelanggaran, Petugas akan menerapkan maximum security dan langsung membawanya ke blok khusus pengamanan.

Jumlah total warga binaan di lapas saat ini 2256 orang.

Sementara jumlah penjaga hanya 23 orang. Pastinya hal tersebut sangat berat karena para sipir mengawasi dan mengamankan napi segala macam tindak pidana.

Jumlah 23 itu dinilai masih kurang lantaran satu blok diawasi oleh 2 petugas. Sedangkan, per blok yang paling banyak dihuni 600 napi.

"Suka dukanya adalah Ini merupakan tugas yang harus diemban. Jadi dijalani dengan senang. Kuncinya selalu membangun komunikasi dari hati ke hati. Tujuannya agar mereka tidak berbuat hal hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban" imbuhnya.

Terkait aktivitas di dalam, Gatot menjelaskan, berdasarkan instruksi dari pimpinan, kunjungan langsung atau kegiatan keluarga yang berkaitan terhadap warga binaan untuk sementara ditiadakan.

Namun, tetap menerima titipan barang dari luar dengan protokoler kesehatan yang ketat.

Sementara semua warga binaan memakai masker setiap hari.

Setiap blok juga disediakan tempat cuci tangan dan dibuatkan blok khusus isolasi.

Bahkan, para napi sering melakukan senam rutin pagi hari. Dengan kata lain, mereka lebih disiplin dan sadar akan bahaya virus ini.

"Jadi barang melewati pemeriksaan. Lalu dimasukkan ke dalam sinar xtray. Sebelum dan sesudah dari alat itu kami semprot disinfektan dulu. Pengantar cuci tangan dulu diperiksa suhunya. Terus daftar ke petugas," terangnya.

Penulis: Febrianto Ramadani

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved