Menkop Teten Masduki Datangi Lahan Petani Edamame Penerima Bantuan Modal LPDB
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (1/10/2020).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (1/10/2020).
Teten Masduki memulai kunjungannya ke lahan kedelai edamame di Desa/Kecamatan Jenggawah, kemudian ke pabrik pengolahan edamame PT Mitratani Dua Tujuh di Kecamatan Kaliwates.
Teten Masduki ikut menanam dan memanen kedelai edamame di lahan petani. Lahan petani yang dikunjungi Teten merupakan petani mitra dari PT Mitratani Dua Tujuh.
Petani mitra yang menanam kedelai edamame itu mendapatkan bantuan pembiayaan modal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM melalui KSU Keluarga Mitra Tani.
KSU Keluarga Mitra Tani di tahap I tahun ini mendapatkan bantuan pembiayaan dari LPDB sebesar Rp 30 miliar. Bantuan pembiayaan itu, di antaranya untuk bantuan modal kepada petani mitra sebesar Rp 9 miliar.
Bantuan pembiayaan modal sebesar itu diserahkan kepada 400 orang petani kedelai edamame, yang luas lahannya mencapai 300 hektare.
• Jambret Handphone Anak-anak di Surabaya Diringkus, Polisi Beri Hadiah Timah Panas di Kaki
• Curhat Yan Vellia & Anaknya Kerap Didatangi Didi Kempot di dalam Mimpi: Serasa Masih di Sekitar Kita
• Jadwal dan Link Live Streaming Big Match Liverpool vs Arsenal Piala Liga Inggris, Akses di Sini
Teten Masduki menyebut, kemitraan yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitra Tani sebagai model bisnis yang bagus.
"Kami memberikan dukungan pembiayaan kepada KSU Keluarga Mitra Tani yang bermitra dengan petani kedelai edamame, dan PT Mitratani Dua Tujuh. Ini adalah bisnis model yang bagus, yang bisa direplikasi ke komoditas lain," ujar Teten Masduki kepada TribunJatim.com.
Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB tahun ini mengucurkan dana bergulir, di antaranya untuk pembiayaan, kepada koperasi. Pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 1 triliun yang terserap oleh 81 koperasi di seluruh Indonesia untuk program tersebut.
Di Kabupaten Jember, KSU Keluarga Mitra Tani, mendapatkan bantuan sebesar Rp 30 miliar itu.
Bantuan tersebut oleh koperasi digulirkan kepada petani sebagai modal produksi penanaman kedelai edamame. Setiap hektare lahan edamame membutuhkan biaya produksi antara Rp 35 -Rp 40 juta.
"Jadi petani yang hanya memiliki lahan skala kecil, bisa bermitra dengan koperasi untuk akses permodalan. Bisa membantu mereka," ujar Teten.
Di sisi lain, koperasi berintegrasi dan bermitra dengan perusahaan yakni Mitratani Dua Tujuh. Perusahaan menjadi offtaker (pengambil) hasil panen, menyediakan bibit, juga membina petani saat proses produksi di lahan (on farm).
"Sehingga petani tidak perlu berhadapan dengan pasar. Koperasi dan perusahaan yang punya market. Ada kepastian market (pasar). Ke depan, koperasi dengan bisnis model seperti ini yang akan kami kembangkan," tegas Teten.
Koperasi produksi di sektor pangan, lanjut Teten, menjadi prioritas dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk dibangkitkan dan dikembangkan. Karena ketika di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, lanjutnya, koperasi produksi di sektor pangan termasuk koperasi yang bertahan.