National Hospital Surabaya Luncurkan Aplikasi REAcT, Pasien Bisa Simpan Rekaman Radiologi di Gadget
National Hospital Surabaya kenalkan aplikasi berbasis cloud bernama REAcT. Permudah pasien menyimpan dan membawa hasil rekaman radiologi milik mereka.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - National Hospital Surabaya kembali membuat inovasi di dunia kesehatan.
Dikenalkan aplikasi berbasis cloud bernama REAcT (Radiology Easy Access Technology) yang bisa mempermudah pasien menyimpan dan membawa hasil rekaman radiologi milik mereka.
Tercetusnya aplikasi inovatif ini berawal dari kecemasan pasien saat harus bolak-balik ke rumah sakit di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ), hanya sekadar untuk foto radiologi dan mengambil hasilnya kembali.
• Kisah Jne Riske Rahmasi Kejar Beasiswa Kuliah di UWKS Surabaya dengan Menari: Jadi Motivasi
• Sudah Dinyatakan Sembuh, Pasien Covid-19 di Ponorogo Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Rumah
"Banyak pasien yang tidak bersedia dengan itu, mereka lebih memilih agar hasilnya dikirim ke rumah baik melalui pegiriman dokumen atau email," terang Paulus Rahardjo, Dokter Spesialis Radiologi Konsultan National Hospital Surabaya.
Namun, lanjut Paulus, demi meningkatkan keamanan pasien, pihaknya berinisiatif melakukan inovasi dengan membuat aplikasi REAcT.
Selain itu, aplikasi ini juga diciptakan lantaran berlandaskan beragam pengalaman dari rumah sakit lain, dimana biasanya pasien mendapat hasil foto berupa CD.
• Main Game PUBG Ternyata Positif untuk Daya Pikir Pelajar, Begini Penelitian Mahasiswa UB Malang
• UMKM Jatim Dapat Hibah Banpres-PUM Rp 2,4 Juta, Gubernur Khofifah Optimistis Gerakkan Ekonomi Warga
"Tapi saat dibawa ke rumah sakit lain atau yang berada di luar negeri ternyata tidak bisa dipakai. Hal-hal seperti itu yang membuat kami ingin mempermudah pasien untuk membawa dan menyimpan hasil radiologi," ungkapnya.
Jadi ke manapun pasien pergi, hasil-hasil tersebut bisa diakses langsung dari gadget (telepon genggam, red) tanpa membawa banyak lembaran.
Terkadang, tanpa disadari lembaran tersebut juga dapat rusak apabila sering dibawa. Bahkan apabila hasil radiologi terkena cahaya panas berlebih, juga dapat rusak.
Untuk dapat mengakses aplikasi ini, pasien hanya akan dimintai nama lengkap dan nomor telepon saat mendaftar.
"Setelah itu mereka akan mendapat SMS konfirmasi berisi username dan password. Hal ini menjamin untuk akses dan keamanan aplikasi tersebut dari data radiologi," jelas Paulus.
Selain untuk menjalani perawatan di National Hospital Surabaya, aplikasi ini juga dapat membantu pasien mengetahui riwayatnya saat berada di rumah sakit lain.
"Aplikasi ini disebut sebagai patient base atau data pasien. Jadi yang memiliki data di aplikasi tersebut adalah pasien. Sehingga ketika pasien akan berobat ke rumah sakit lain, klinik, maupun dokter pribadi, bisa menggunakan data yang berada di rumah sakit ini. Karena hak aksesnya berada di pasien," tutup Prof Hans Wijaya, selaku CEO National Hospital Surabaya.
Sejak diperkenalkan ke publik dua pekan lalu, tercatat sudah ada 350 pasien yang menggunakan aplikasi REAcT.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Heftys Suud