Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penutupan Gambar Calon Bupati Jember di Mobil Ambulans Diwarnai Ketegangan

Penutupan gambar diri calon Bupati Jember petahana Faida di mobil ambulans desa/kelurahan diwarnai ketegangan.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
sri wahyunik/surya
Penutupan serentak gambar diri calon bupati petahana Faida di mobil ambulans desa milik Pemkab Jember, Sabtu (3/10/2020) 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Penutupan gambar diri calon Bupati Jember petahana Faida di mobil ambulans desa/kelurahan diwarnai ketegangan.

Seperti diberitakan, Sabtu (3/10/2020), Pemkab Jember menutup gambar diri petahana yang menempel di badan mobil ambulans desa dan kelurahan.

Penutupan dilakukan di Jl Sudarman, depan Kantor Pemkab Jember. Penutupan itu dilakukan serentak setelah Plt Bupati Jember Abdul Muqit Arief menerima surat imbauan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jember.

KeteGangan terjadi antara sejumlah orang, yang diduga berasal dari dua kelompok pilihan politik berbeda di Pilkada Jember 2020. Awalnya penutupan gambar diri petahana itu berjalan lancar.

Plt bupati Jember bersama sejumlah pejabat Forpimda Kabupaten Jember mengikuti dan meninjau penutupan gambar diri petahana itu. Secara simbolis, dua orang komisioner Bawaslu yakni Andhika Firmansyah dan Dwi Endah P, serta seorang anggota Satpol PP Pemkab Jember menutup gambar diri petahana memakai logo Pemkab Jember.

Satpol PP Kota Kediri Melarang Turnamen Bola Volly Wanita Diteruskan

Ini Jadwal Duel Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi di Fase Grup Liga Champions

Betrand Peto Bingung Ayahnya Kerja Padahal Sudah Kaya Raya, Ruben Onsu Ingatkan Onyo: Keburu Basah

Sejumlah orang kemudian bertepuk tangan setelah penutupan secara simbolis tersebut. Penutupan kemudian dilakukan oleh pekerja.

Saat bertepuk tangan, seseorang nyeletuk kalau tepuk tangannya tidak meriah.

"Kok lemes tepuk tangannya," teriak seorang warga.

Warga yang lain juga berteriak 'hidup Pak Plt bupati'. Celetukan, dan teriakan itu kemudian disahuti oleh beberapa orang yang memakai baju seragam bertuliskan Persatuan Ambudes Jember (PAJ). Mereka yang berseragam PAJ merupakan sopir mobil ambulans desa (Ambudes).

Beberapa orang dari kelompok berbeda itu saling teriak, dan saling bersahutan dalam bahasa Madura. Tensi teriakan meningkat dari dua kubu tersebut sampai beberapa orang petugas Pemkab Jember, dan anggota Satuan Intelijen Polres Jember, juga beberapa polisi berseragam memisahkan mereka. Ketegangan terjadi selama beberapa menit, hingga akhirnya kedua kubu bisa dipisah.

Melihat itu, rombongan Plt bupati dan ketua DPRD Jember meninggalkan lokasi penutupan gambar diri petahana.

Dari pengamatan dan penelusuran Surya, beberapa orang yang bersitegang dari dua kubu berbeda terkait pilihan politik di Pilkada Jember 2020. Satu kubu merupakan beberapa orang yang anti petahana, sedangkan satunya diduga simpatisan petahana.

Riak-riak konflik akibat pro dan kontra penutupan gambar diri petahana di mobil ambulans desa memang muncul di permukaan. Ada beberapa pihak yang enggan menutup gambar diri petahana. Tetapi di sisi lain, ada yang secara sporadis menutup sendiri gambar petahana.

Pansus Pilkada DPRD Jember menyodorkan laporan kepada Bawaslu Jember, tentang beberapa orang sopir ambulans desa yang masuk dalam tim pemenangan pasangan calon kepala daerah, Faida - Dwi Arya Nugraha Oktavianto (Vian).

Terkait riak-riak yang terjadi di masyarakat, terkait pro dan kontra penutupan gambar diri petahana itu, Plt Bupati Jember Abdul Muqit Arief menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga kondusivitas Kabupaten Jember.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved