Tak Hanya Jadi Tempat Wisata, Ranu Klakah Juga Merajut Kehidupan Warga Lumajang Utara
ukan hanya melulu Ranu Kumbolo. Menikmati panorama alam di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan bayangan gunung yang membuntuti juga bisa dirasakan
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Tempat wisata di Kabupaten Lumajang bukan hanya melulu Ranu Kumbolo. Menikmati panorama alam di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan bayangan gunung yang membuntuti juga bisa dirasakan di tempat lain. Yaitu di Ranu Klakah.
Sekilas, Ranu Klakah merupakan salah satu danau alami yang terbentuk dari letusan Gunung Lemongan.
Memiliki ketinggian 900 mdpl dengan luas 33 Ha dan kedalaman sekitar 28-30 meter. Ranu Klakah merupakan danau terbesar diantara Ranu Bedali dan Ranu Pakis yang juga berada di sekitaran lereng Gunung Lemongan.
Menikmati Ranu Klakah di pagi hari akan menjadi menu pembuka yang sangat sempurna. Pasalnya sepasang mata akan dimanjakan perpindah langit dengan warna rona merah dan oranye langit perlahan menjadi biru terang.
Perlahan kabut putih akan membuka latar belakang Gunung Lemongan. Ditambah dengan pemandangan permukaan air yang tenang dan warna airnya bening, tentu ini menjadi panorama apik bagi siapa saja yang melihatnya.
• Bajak Akun Pinjaman Online Teman Demi Rp 600 Ribu, PN Surabaya Jatuhi Pria Ini Denda Rp 10 Juta
• Penghuni Lapas Madiun Diduga Bandar Besar Sabu yang Beredar di Magetan, 2 Pengedar Tertangkap
• Sikap Rizki DA Disebut Jeng Nimas Kesalahan Fatal, Nadya Korbannya, Pondasi Bukan Cinta, Terpuruk
Tak hanya menyimpan eksostisme alam yang sempurna, menurut Azhari pengelola Ranu Klakah, danau ini juga menjadi mata pencarian penduduk sekitar.
Setiap hari akan ada banyak perahu sampan berkeliaran. Mereka adalah masyarakat sekitar yang bekerja mencari ikan di Ranu Klakah.
"Utamanya orang sini rata-rata memang mencari uang untuk dijual. Kalau yang banyak modal buat keramba di pinggiran danau," kata Azhari kepada TribunJatim.com, Rabu (7/10/2020).
Bahkan air di Ranu Klakah juga dimanfaatkan warga utara Lumajang untuk mengatasi tirakat air bersih. Yaitu Desa Tegal Randu, Klakah, Ranu Pakis, Melawang, Kebonan.
"Dulu kurang lebih ada 36 sumber mata air. Karena ada penebangan liar di kaki Gunung Lemongan itu banyak yang mati (danau) jadi sekarang tinggal 6 termasuk Ranu Klakah," ucapnya kepada TribunJatim.com.
Banyaknya terkurasnya air Danau Ranu Klakah menjadi kekhawatiran sendiri bagi warga sekitar. Karena kedalaman danau setiap hari semakin dangkal.
"Sekarang airnya jadi surut karena Ranu Klakah kurang lebih mengaliri 5-6 desa," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Kendati demikian, alam tak Ranu Klakah tidak henti-hentinya menumpahkan manfaat bagi masyarakat. Setiap tahun sekitar bulan Agustus atau September akan muncul fenomena alam ikan mabuk.
Bisa dipastikan akibat fenomena ini akan banyak jutaan ikan akan muncul ke permukaan. Warga pun banyak datang dengan membawa berbagai macam alat menangkap ikan.
"Ada yang jaring ada yang nyerok. Pakai alat tradisional saja bisa langsung dapat lah wong ikannya melimpah," ujarnya.