Demo Penolakan Omnibus Law di Surabaya
Wali Kota Risma Marahi Pemuda Diduga Provokator Demo Tolak Omnibus Law, Tahan Tangis: Tega Kamu!
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marahi pemuda diduga provokator demo tolak UU Cipta Kerja. Fasiltas publik rusak: tega sekali kamu.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak dapat menyembunyikan amarahnya lantaran berbagai fasilitas publik rusak.
Hal itu terjadi usai kericuhan dalam demo tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) petang.
Geramnya Wali Kota Risma itu lantaran yang merusak itu diketahui merupakan warga luar kota.
• Download MP3 Rasanya Aku sedang Melayang Remix DJ Topeng, Disertai Lirik Lagu, Viral di TikTok
• PSSI Jatim Batal Gelar Liga 3 2020, Langsung Alih Fokus Dukung Federasi Siapkan Piala Dunia U20 2021
"Aku belain wargaku setengah mati kenapa kamu ke sini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu," kata Risma geram.
Risma memarahi sendiri tepat di depan pemuda yang diamankan polisi lantaran dianggap provokator.
Pemuda itu memang mengaku jika dia bukan warga Surabaya.
• Wali Kota Risma Naik Motor ke Lokasi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Turun Bersihkan Bekas Kericuhan
• Izinkan Mahasiswanya Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dosen Ini Janji Beri Nilai A, Terkuak Alasannya
Saat marah, suara Risma terdengar parau. Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.
Wali Kota Risma berulang kali mengatakan, jika fasilitas publik itu dia bangun untuk warganya.
"Kenapa kamu hancurin, tega sekali kamu," ujar Risma geram.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga sempat memarahi orang yang dia temui.
Risma meminta agar tak ada yang bakar-bakar fasilitas lagi.
Aksi massa yang menolak Omnibus Law itu memang sempat menimbulkan kericuhan.
Suasana aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi itu sempat mencekam.
Imbas kericuhan tersebut, memang beberapa fasilitas publik, terutama di area Jalan Gubernur Suryo rusak.
Mulai dari barrier yang dibakar, hingga Taman Apsari yang beberapa fasilitasnya rusak.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Heftys Suud