Demo Penolakan Omnibus Law
Dosen Unej Ikut Turun Aksi dan Bolehkan Mahasiswanya Ikut Aksi
Demonstrasi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar oleh gabungan elemen dalam Aliansi Jember Menggugat,
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Demonstrasi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar oleh gabungan elemen dalam Aliansi Jember Menggugat, rupanya tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dan pelajar.
Seorang dosen rupanya juga ikut dalam aksi yang dipusatkan di Bundaran DPRD Jember itu, Kamis (8/10/2020).
Dia adalah M Iqbal, dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Jember. Pengajar Ilmu Komunikasi itu juga ikut berorasi membakar semangat ribuan orang mahasiswa dan pelajar yang ikut turun jalan siang itu.
Iqbal juga meliburkan empat kelas mata kuliah yang harus diampunya, Kamis (8/10/2020).
"Hari ini ada empat kelas sebenarnya, tetapi saya liburkan. Memang kelas dilakukan secara daring. Kalau ada mahasiswa saya yang mau ikut aksi, saya silahkan karenanya kelas saya liburkan," ujar Iqbal kepada TribunJatim.com.
Terkait pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja oleh pemerintah beberapa hari lalu, Iqbal menegaskan, mahasiswa memang harus menolak dan mengkritisinya. Jika UU itu diberlakukan, lanjutnya, maka mereka akan merasakan dampak dari aturan di UU tersebut ketika mereka menjadi pekerja nanti.
"Karena jika UU itu diberlakukan, maka lima tahun lagi, misalnya, mereka akan merasakan dampak aturan tersebut. Ada beberapa pasal di UU tersebut yang mengancam 11 sektor, satu di antaranya ketenagakerjaan," tegasnya kepada TribunJatim.com.
• Harta Tak Akan Habis, Jennifer Jill Kesal Ajun Tak Matre: Matipun Masih Ada, Warisan 10 Turunan
• BERITA TERPOPULER JATIM Pegawai Koperasi Rampas HP Gadis hingga Risma Marahi Pemuda Demo UU Ciptaker
• BREAKING NEWS - Ketua DPD Gerindra Jatim Soepriyatno Meninggal Dunia
Oleh karena itu, menurutnya, sudah benar mahasiswa dan pelajar saat ini turun, juga elemen lain. UU sapu jagad tersebut, kata Iqbal, akan mempengaruhi aneka profesi pekerjaan. "Jadi berbicara tentang UU sapu jagad ini tidak hanya berbicara tentang buruh, pekerja, tetapi juga ada sektor lain. Ada lingkungan hidup, pendidikan, juga di penyiaran," imbuhnya.
Iqbal mengakui dirinya, ikut turun aksi karena ingin memberikan semangat kepada mahasiswa dan pelajar. Dia menyebut saat ini mahasiswa tetap menjadi agen perubahan. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)