96.71 Persen Warga Kota Batu Punya BPJS Kesehatan, Wali Kota Dewanti Rumpoko: Hati dan Pikiran Ayem
96.71 persen warga Kota Batu sudah menjadi anggota BPJS Kasehatan. Wali Kota Dewanti Rumpoko: ini hadiah ulang tahun Kota Batu ke-19.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Hampir seluruh masyarakat Kota Batu telah berada dalam layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Informasi yang diterima TribunJatim.com, tepatnya 96.71 persen warga Kota Batu sudah memiliki BPJS Kesehatan.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, capaian itu adalah hadiah bagi HUT Kota Batu ke-19.
Baca juga: Target Luas RTH di Sampang Belum Tercapai, Rencana Terminal Trunojoyo Dijadikan RTH Menjadi Solusi
Baca juga: Terbukti Ludahi dan Aniaya Takmir Masjid Gresik, Juragan Bahan Bangunan Dituntut Penjara 1 Tahun
"Ini hadiah ulang tahun Kota Batu ke-19. Di dalam program pemerintah ada dua dinas yang memiliki urusan wajib, Dinkes dan Pendidikan. Hari ini, setelah 19 tahun baru bisa memberikan kesehatan gratis kepada warga Kota Batu," ujar Dewanti, Rabu (14/10/2020).
Dengan banyaknyaa warga Kota Batu memiliki BPJS Kesehatan, Dewanti berharap ada ketenangan di masyarakat.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat bijak menggunakan BPJS Kesehatan. Pemerintah Kota Batu membayar iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat Kota Batu untuk kelas 3.
"Ketika masyarakat merasa terlindungi, insha Allah ayem hati dan pikirannya. Itulah yang menjadi kesehatan sejati sehingga imunnya bertambah," ujarnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, dr Dina Diana Permata menambahkan, dari 96.71 persen yang tercatat, tinggal sekitar 5000 jiwa yang belum.
BPJS Kesehatan Cabang Malang menargetkan kenaikan angka pada November mendatang sehingga akhir tahun ini bisa tercatat penuh.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah nomor induk kependudukan. Dari 5000 yang belum masuk, 3000 di antaranya sedang diproses di BPJS Kesehatan Cabang Malang. Sedangkan 2000 lainnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu.
"Terkendala NIK. Insha Allah November ada penambahan, hampir mendekati 100 persen," ungkapnya.
Meskipun belum menerima fisik kartu, namun warga Kota Batu bisa mengakses layanan kesehatan.
Jika warga telah terdaftat maka datanya sudah masuk sehingga bisa diketahui keanggotaannya. Beberapa warga yang belum menerima kartu karena sedang dalam proses pencetakan.
"Karena ada 58 ribu yang dalam proses cetak, meskipun penduduk Batu sudah merasa terdaftar, tidak perlu bawa kartu, bawa KTP sana karena nanti dicocokan dengan NIK. Bisa dicari di faskes, kalau terdaftar, bisa muncul," katanya.
Setelah dapat menyelesaikan BPJS Kesehatan, Pemkot Batu berencana akan memberikan layanan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun depan. Warga Kota Batu diharapkan bisa dinaungi layanan asuransi sehingga bisa menjaga produktivitas.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud