58 Pelajar dalam Demo UU Omnibus Law di Surabaya Nangis Sujud Minta Maaf, Bakal Didampingi Psikolog
Pengarahan Wali Kota Tri Rismaharini untuk pelajar yang tertangkap saat demo UU Cipta Kerja mendadak haru. Puluhan pelajar sujud minta maaf.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - 58 pelajar yang tertangkap saat demo UU Cipta Kerja Omnibus Law berujung ricuh ikuti pengarahan dan motivasi bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Senin (19/10/2020).
Kegiatan yang berlangsung di SMPN 1 Surabaya itu tiba-tiba menjadi haru.
Lantaran, Wali Kota Tri Rismaharini meminta mereka bersujud meminta maaf pada orang tua mereka masing-masing.
Baca juga: Wali Kota Risma Kumpulkan 58 Pelajar dalam Demo UU Cipta Kerja, Marah: Ibu Tidak Mau Kalian Hancur
Baca juga: Harga Tiket Masuk Ufo Park, Tempat Wisata Baru di Pujon Malang, Nikmati Pemandangan Bak Negeri Alien
"Ayo minta maaf pada orang tua kalian, ayo minta maaf," kata Risma saat pengarahan berlangsung.
Pantauan awak TribunJatim.com, puluhan pelajar SMP dan SD itu lslu bersimpuh di kaki orang tua mereka. Mereka menangis, meminta maaf. Suasana menjadi haru.
Tak terkecuali Risma. Saat menyaksikan hal itu dia juga berkaca-kaca.
Baca juga: Kisah Suami Istri Nikah 2 Tahun Tapi Bercinta Hanya 1 Kali, Fakta Mengejutkan Terungkap, Ending Pilu
Baca juga: Harga Tiket Masuk Ufo Park, Tempat Wisata Baru di Pujon Malang, Nikmati Pemandangan Bak Negeri Alien
Mata Risma tampak merah sembari memegang tisu ditangannya.
Selain bersimpuh pada orang tua, mereka juga meminta maaf pada guru mereka yang saat itu hadir.
Banyak dari pelajar itu mengaku hanya ikut-ikutan. Risma meminta agar mereka tidak gampang terpengaruh oleh orang lain.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu mengatakan, para pelajar tersebut akan didampingi psikolog.
"Saya juga akan lihat progresnya, kalau perlu ketemu saya lagi," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan mereka memang banyak yang hanya ikut-ikutan dan ada yang tak memahami esensinya.
Itu didapati setelah Dispendik Surabaya menyebar kuesioner kepada mereka. Menurut Supomo, mereka akan didampingi agar hal itu tidak sampai terulang.
"Karena kita sangat sayang kepada mereka. Untuk itu bu Wali menghadirkan mereka lengkap dengan orang tua dan guru, dengan demikian ada pendekatan dan pendampingan secara menyeluruh," ucap mantan Kepala Dinas Sosial Surabaya itu.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Heftys Suud