Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kajian Perkuatan Tebing Sungai Bontang, Ahli dari UNTAG Surabaya Ingatkan Risiko Keruntuhan Tanggul

Kajian teknis dan desain awal perkuatan tebing Sungai Bontang resmi dipresentasikan dalam pemaparan pendahuluan

Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Ndaru Wijayanto
Istimewa
Kajian teknis dan desain awal perkuatan tebing Sungai Bontang resmi dipresentasikan dalam pemaparan pendahuluan di Ruang Rapat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang, Selasa (18/11/2025).  

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kajian teknis dan desain awal perkuatan tebing Sungai Bontang resmi dipresentasikan dalam pemaparan pendahuluan di Ruang Rapat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang, Selasa (18/11/2025). 

Kegiatan ini menjadi urgensi penting bagi keselamatan kawasan, mengingat tanda-tanda keruntuhan dan retakan tanggul telah terpantau di area RT 10 dan RT 12 Kelurahan Gunung Elai — isu krusial di tengah meningkatnya kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi dan stabilitas tanah di wilayah pesisir Kalimantan Timur.

Dalam kegiatan yang berfokus pada mitigasi keruntuhan tebing, tim ahli dari Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya yang sekaligus merupakan Dosen Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil memaparkan hasil investigasi awal terkait kondisi lapangan, karakteristik tanah, serta kajian hidrologi berbasis data hujan 10 tahun terakhir.

Dr. Ir. Andi Patriadi selaku tenaga ahli hidroteknik dan ketua tim menjelaskan bahwa debit rancangan periode ulang 25 tahun mencapai 135 m⊃3;/detik, yang akan menjadi dasar penentuan analisis stabilitas lereng dan kemungkinan penyesuaian dimensi saluran.

Baca juga: Kajian Peningkatan Drainase Siagian, Ahli dari UNTAG Surabaya Ingatkan Risiko Limpasan di Bontang

Kajian teknis dan desain awal perkuatan tebing Sungai Bontang resmi dipresentasikan oleh Untag
Kajian teknis dan desain awal perkuatan tebing Sungai Bontang resmi dipresentasikan dalam pemaparan pendahuluan di Ruang Rapat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang, Selasa (18/11/2025). 

Baca juga: Dua Robot Pengelola Sampah Untag Surabaya Curi Perhatian di GIHN 2025 Salatiga

“Debit ini tidak hanya angka, tetapi gambaran beban aliran yang harus kita antisipasi dalam merancang sistem perlindungan tebing yang aman dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pendalaman geoteknik menunjukkan bahwa tanah di dua titik pengeboran memiliki indeks plastisitas tinggi, mengindikasikan sifat tanah ekspansif yang rentan berubah volume saat kondisi basah–kering ekstrem.

Ir. Laily Endah Fatmawati, ST., MT., tenaga ahli geoteknik, menegaskan perlunya desain perkuatan yang mempertimbangkan respons tanah terhadap perubahan iklim mikro dan beban hidraulik.

“Retakan yang sudah muncul bukan hanya gejala awal, melainkan peringatan bahwa kita harus bertindak cepat. Stabilitas tanah ekspansif sangat dipengaruhi kadar air, sehingga perkuatan harus terintegrasi dengan pengelolaan aliran sungai dan drainase,” tuturnya.

Kegiatan ini juga melibatkan pemetaan awal kawasan rawan, dokumentasi visual kerusakan, serta diskusi teknis bersama OPD terkait.

Pendekatan ini menempatkan keamanan warga sebagai prioritas utama, sekaligus mendukung tata ruang kota yang adaptif terhadap perubahan lingkungan.

Beberapa rekomendasi awal mencakup penguatan lereng berbasis analisis numerik, peningkatan sistem drainase lokal, hingga potensi penyesuaian geometri alur sungai guna mengurangi tekanan lateral pada tanggul. 

Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari strategi terpadu untuk meminimalkan risiko keruntuhan tebing sekaligus menjaga ekosistem sungai.

Ke depan, kajian ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi upaya mitigasi jangka panjang di Kota Bontang, terutama dalam menghadapi dinamika hidrologi dan karakter tanah yang kompleks.

Ketika kawasan bantaran sungai mampu diperkuat secara ilmiah dan terencana, maka keamanan warga bukan hanya dijaga, melainkan dipastikan keberlanjutannya.

Kegiatan ini menjadi jembatan antara kebutuhan teknis yang presisi dan upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang aman, tangguh, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved