Pilkada Gresik
Dengarkan Curhatan Pengusaha Kerupuk Soal Pemasaran, Qosim-Alif Bakal Siapkan Lapak Online
Terobosan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik telah menjadi harapan besar para pelaku usaha di daerah setempat
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK -Terobosan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik telah menjadi harapan besar para pelaku usaha di daerah setempat.
Utamanya dalam bidang pemasaran, karena selama ini masih banyak pelaku UMKM yang mengaku kesulitan memasarkan produk-produknya.
Curhatan ini satu di antaranya disampaikan oleh pengusaha kerupuk kanji asal Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Mujianto.
Karena itu, dia sangat berharap kepada Pasangan Calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Gresik nomor urut 1, Qosim-Alif untuk memperjuangkan aspirasi ini jika nanti mendapatkan amanah untuk memimpin Kabupaten Gresik lima tahun ke depan.
"Saya sangat senang sekali karena di dalam programnya Pak Qosim sama Dokter Alif salah satunya berbicara tentang pengembangan UMKM, yang di dalamnya termasuk masalah pemasaran," kata Mujianto saat mengikuti acara sambung rasa bersama Cabup dan Cawabup Qosim-Alif di Dusun Nyanyat, Bulurejo, Rabu (21/10/2020).
Diakui, selama ini pemasaran usaha yang dijalankan dengan dibantu 15 karyawan tersebut masih antar kota dalam provinsi. Harapannya ke depan bisa semakin luas lagi. Tidak hanya di Lamongan, Mojokerto, Surabaya dan Gresik sendiri, namun bisa tembus antar pulau.
"Kalau di Gresik sendiri biasanya dipasarkan hanya keliling kampung, antar pasar, dan desa," jelas pengusaha yang sudah merintis bisnisnya selama 9 tahun tersebut.
Walaupun sudah terhitung cukup lama, tapi dirinya mengaku belum mempunyai akses pemasaran ke toko modern.
Baca juga: Sebaris Pesan Pak Qosim ke Masyarakat Gresik di Bulan Maulid, Minta Perbanyak Selawat
"Meski ini masih home industri, tapi berharap nantinya meningkat dan produk kami bisa masuk ke minimarket yang dilengkapi dengan brand lokal. Karena saat ini masih belum ada brandnya, hanya dibungkus plastik saja," paparnya.
Selain itu, paslon Qosim-Alif juga diharapkan dapat memfasilitasi dalam kemudahan proses izin kesehatan di badan pengawas obat dan makanan (BPOM).
Dengan begitu nantinya akan bisa menembus pasar luar pulau.
Kendala lainnya adalah penjemuran. Sebab, ketika datang musim hujan bahan kerupuk yang sudah dicetak dan dimasak tersebut harus dijemur terlebih dulu.
"Sehari bisa enam kuintal, yang setiap satu kuintal harganya Rp 1 juta," tambahnya.
Sementara itu Cabup Pak Qosim menuturkan, dalam menyikapi aspirasi pelaku UMKM tersebut sudah disiapkan program khusus oleh Qosim-Alif (QA) jika nanti memimpin Gresik.
Yaitu, berupa 'Kartu UMKM Bangkit' sebagai solusi untuk membantu peningkatan usaha masyarakat Gresik.