Akibat Tak Kuat Menahan Beban Sampah Daun, Atap Galvalum Sentra Kuliner Sriwijaya Kota Malang Roboh
Akibat tidak kuat menahan beban sampah daun, atap galvalum Sentra Kuliner Sriwijaya di Jalan Sriwijaya, Kecamatan Klojen, Kota Malang, roboh.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Akibat tidak kuat menahan beban sampah daun, atap galvalum Sentra Kuliner Sriwijaya yang berada di Jalan Sriwijaya, Kecamatan Klojen, Kota Malang, roboh, Rabu (28/10/2020) siang.
Beruntung robohnya atap galvalum Sentra Kuliner Sriwijaya tersebut tidak sampai memakan korban jiwa.
Dari pantauan TribunJatim.com di lokasi kejadian pada pukul 18.45 WIB, atap galvalum sentra kuliner yang berada di depan Stasiun Kota Malang ini masih belum diperbaiki.
Tampak atap masih dibiarkan apa adanya. Sementara di sekitar lokasi atap roboh, tidak terlihat adanya garis pengaman sama sekali.
Seorang saksi mata yang juga salah satu pedagang di Sentra Kuliner Sriwijaya, Tumiran (50) mengatakan, kejadian robohnya atap galvalum Sentra Kuliner Sriwijaya terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Satlantas Polresta Malang Kota Waspadai Arus Balik Libur Panjang, Sebar Personel di Beberapa Titik
Baca juga: Lanjutkan Pembangunan Koridor Heritage Kayutangan, Jalan Basuki Rahmat Kota Malang Akan Ditutup
"Kejadiannya terjadi bersamaan saat hujan deras. Tahu-tahu atapnya mengeluarkan suara krek krek krek, lalu langsung roboh ke bawah," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com.
Dirinya menerangkan, sebelum kejadian terjadi, terdapat enam orang pengunjung sedang makan lesehan di dekat lokasi robohnya atap.
"Beruntung sebelum kejadian, keenam orang itu sudah selesai makan dan meninggalkan tempat makan lesehan. Pada saat akan membayar, atap pun langsung roboh begitu saja," jelasnya.
Dirinya menjelaskan, panjang atap galvalum yang roboh tersebut adalah sekitar 25 meter.
Baca juga: Fasilitasi Hak Suara Disabilitas di Pilkada, KPU Kabupaten Malang Siapkan Kertas Suara Huruf Braille
Baca juga: Bantah Isu Asusila dan Minta Penuduh Keluarkan Bukti, Kepala Desa Ngenep Malang: Saya di Kantor
"Atap galvalum yang mengalami roboh itu sebenarnya termasuk baru. Karena baru saja dipasang sekitar satu tahun yang lalu. Kalau tidak salah atap itu dibangun dari Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan kopi," jujurnya.
Dirinya menduga atap galvalum itu roboh lantaran tak mampu menahan beban di atasnya.
Pasalnya di atas atap tersebut, banyak guguran daun pohon yang menumpuk dalam kurun waktu yang cukup lama.
"Beban atap juga semakin berat, ketika air hujan menguyur dan membasahi daun yang menumpuk di atas atap. Diperparah lagi dengan talang air pada atap, yang juga tersumbat oleh tumpukan daun sehingga air hujan tak bisa mengalir dengan lancar," ungkapnya.
Baca juga: Hari Pertama Libur Panjang, Arus Kendaraan Lalu Lintas Di Kota Malang Terpantau Belum Ada Kepadatan
Baca juga: Libur Cuti Bersama, Wisatawan Datangi Kota Batu untuk Menikmati Alam, Ada Peningkatan Pengunjung
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Wahyu Setianto melalui Kabid Perdagangan, Sapto Wibowo mengatakan, pasca kejadian tersebut, tim dari Diskoperindag Kota Malang telah melakukan survei ke lokasi kejadian.
"Rencananya Kamis (29/10/2020) besok akan segera dilakukan perbaikan oleh petugas. Untuk penyebab ambruknya atap, karena banyak sampah daun yang menumpuk hingga setebal lima centimeter. Kalau untuk adanya korosi pada rangka atap, tidak ada," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika