Penanganan Covid
Ibu Hamil Wajib Lakukan Ini Saat Pandemi, Dokter National Hospital Surabaya: Rutin Sayur dan Buah!
Selain tertib 3M. dr Hendera Henderi SpOG dari National Hospital Surabaya wajibkan ibu hamil lakukan ini di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selain menerapkan 3M; mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak, ibu hamil juga wajib memperhatikan asupan nutrisi di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Hal itu disampaikan Dokter Kandungan National Hospital Surabaya, dr Hendera Henderi SpOG.
Ia menuturkan, ibu hamil di masa pandemi wajib mengonsumsi makanan yang tinggi protein.
Baca juga: ASN Surabaya Diduga Melanggar Netralitas Pilkada 2020, Pemkot Balas Surat Rekomendasi KASN
Baca juga: Saat Milenial Bicara Peluang di Masa Pandemi, Inovasi dan Paham Kondisi Jadi Kunci
"Makanan dengan kandungan ini sangat mudah ditemukan di sekitar kita seperti telur, susu, dada ayam, ikan, dan lain sebagainya," katanya.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang rendah garam dan gula juga membantu ibu hamil agar tetap sehat selama pandemi.
Tidak hanya protein, ibu hamil juga harus rutin mengonsumsi sayur dan buah. Apabila merasa kurang, bisa didukung pula dengan asupan vitamin lainnya.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Jatim Terus Menurun, Gubernur Khofifah Terus Ingatkan 3M
Baca juga: Sinopsis Film The Accidental Spy, Dibintangi Jackie Chan, Tayang Malam Ini di Trans TV Jam 23.30 WIB
Dalam memakai masker, Hendera menyarankan agar ibu hamil menggunakan masker standar medis daripada lainnya.
Karena saat kehamilan bertambah besar, biasanya ibu hamil memiliki napas yang lebih pendek.
"Sehingga, agar tidak merasa sesak lebih baik menggunakan masker medis yang memiliki tiga lapisan," saran Hendera.
Hendera menambahkan, penggunaan masker yang betul juga harus diterapkan ibu hamil. Maksudnya, mengenakan masker yang sesuai fungsi untuk menutup area hidung dan mulut.
Karena, lanjut Hendera, saat masker diturunkan hingga ke dagu, bisa jadi bakteri yang ada di dagu menempel pada masker.
"Selain jarak, ibu hamil juga harus memperhatikan waktu dirinya berada di suatu ruangan, di mana ruangan tersebut tidak memiliki sirkulasi yang baik," tutupnya.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Heftys Suud