Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Seusai Akad Nikah, Suami Tewas Gantung Diri, Terlihat Gelisah saat Ijab, Ipar: Soal Restu

Sehari setelah sah menjadi sepasang suami istri, sang pengantin pria gantung diri diduga karena tak mendapat restu dari orang tua.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
TribunNewsmaker.com
Pria baru sehari menikah sudah putuskan gantung diri pakai tali di hutan 

TRIBUNJATIM.COM - Bukannya berbahagia setelah sah menjadi sepasang suami dan istri, seorang pria malah bunuh diri.

Telah terjadi tragedi penemuan seorang pria gantung diri yang ternyata adalah pengantin baru menikah.

Ia ditemukan gantung diri setelah sebelumnya menikahi seorang perempuan.

Pria satu ini terlihat gelisah awalnya memang ketika Ijab dilakukan.

Sebagai pihak keluarga, kakak ipar korban menguak motif dan alasan sang pria gantung diri.

Kuat kemungkinan ternyata karena tak diberikan restu.

Ilustrasi pernikahan yang nyaris batal karena didatangi istri sah

Pemuda tersebut diketahui adalah pengantin baru bernama Bulewong (23), warga Jalan Revolusi II Gang 15 Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.

Ia baru saja melangsungkan pernikahannya dengan Nadia (20), warga Desa Salutiwo, Mamuju, Sulawesi Barat, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunKaltim.co.

Pernikahan itu berlangsung di kediaman Bulewong pada Jumat (30/10/2020).

ILUSTRASI Kasus siswa SMK Surabaya gantung diri.

Bulewong diduga kuat bunuh diri, meskipun belum diketahui motifnya.

Sepupu Nadia, Morgan, mengungkapkan kesaksiannya terhadap perilaku janggal korban setelah menikah.

Menurut Morgan, Bulewong diketahui menjadi mualaf demi menikahi Nadia.

Pernikahan itu dilakukan secara siri tanpa kehadiran orang tua kedua belah pihak.

"Saya sebelumnya bertanya pada dia (almarhum), apakah mendapat restu dari orangtua," tutur Morgan, dikutip dari TribunKaltim.co, Minggu (1/11/2020).

Morgan menyinggung perihal izin dari keluarga Bulewong terkait pernikahan tersebut.

Diketahui Morgan adalah pihak yang menyuruh Nadia dan Bulewong segera menikah, karena Nadia beberapa hari menumpang di rumah sang sepupu.

"Dijawab olehnya, bahwa pihak keluarganya sepenuhnya menyerahkan kepada dia. Sebab itulah almarhum berpindah agama sebelum melangsungkan pernikahan," lanjutnya.

Morgan menyebutkan sikap Bulewong saat itu tampak gelisah, sehingga ia menyimpulkan ada hal yang tidak beres.

Setelah pernikahan berlangsung, Bulewong pamit hendak pergi pada pukul 21.00 WITA.

"Ia (almarhum) sempat berpamitan pada saya hendak menukar motornya pada salah seorang rekannya," ungkap Morgan.

Korban baru kembali ke rumah pada dini hari pukul 01.00 WITA.

"Namun, sejak datang hingga sampai subuh pukul 05.00 WITA, dirinya tidak tidur. Dan kembali pamit izin hendak membeli obat," katanya.

Bulewong tidak kunjung pulang sampai keesokan paginya, membuat Nadia gelisah.

Pasalnya sang suami diketahui tidak membawa ponselnya saat pergi.

Morgan menuturkan, ia dan Nadia baru mengetahui kabar tragis itu dari Facebook.

"Kami mengetahui dari media sosial (Facebook) karena wajahnya terlihat jelas. Saya dan sepupu (istri korban) langsung ke tempat penemuan," tutur Morgan.

Morgan mengaku tidak tahu pasti penyebab perbuatan nekat sepupu iparnya tersebut.

"Saya juga tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga Bulewong, karena saya juga tidak tahu," katanya.

Baca juga: Ayah Histeris Lihat Bayinya Mengambang di Tempat Pembuangan Air, Nyawa Tak Selamat, Belajar Jalan

Baca juga: Hindari Perceraian, Pasangan Harus Perhatikan Penyesuaian dan Manajemen Psikologis Sebelum Menikah

Baca juga: Alasan Pria Viral Nikahi 3 Wanita Sekaligus, Protes Hujatan: Apa Salahnya?, Ending Mencurigakan

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto mengonfirmasi kejadian tersebut.

Meskipun begitu, ia belum dapat menyatakan motif korban mengakhiri hidupnya.

"Kami masih akan mendalami dari istrinya nanti, karena saat ini istrinya ikut mengantarkan jenazah pulang ke kampung halamannya di Mamuju untuk dimakamkan," jelas Iptu Purwanto.

Purwanto menerangkan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tim INAFIS tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Hal tersebut juga dikonfirmasi dari pemeriksaan para saksi.

"Saksi-saksi di TKP yang menemukan juga tidak ada yang menyebutkan jika sebelumnya ada tindak kekerasan yang terjadi di sekitar TKP," kata Purwanto.

Diketahui orang pertama yang menemukan jenazah korban adalah lurah setempat yang langsung melaporkannya ke Ketua RT 35 Kompleks Pergudangan, Marjudi.

Jenazah Bulewong ditemukan tergantung di Jalan Ir Sutami, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, yakni di depan Kompleks Pergudangan Kantor Perusda Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU).

"Saya tahu informasi ini karena ditelepon sama Bu Lurah (setempat). Pas saya cek, ternyata benar ada orang gantung diri," kata Marjudi.

Marjudi kemudian segera melapor ke pihak berwajib agar korban dapat dievakuasi.

Selain itu, kabar terbaru menyebutkan bahwa sang istri juga sempat diketahui akan gantung diri.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunWow.com, sepupu dari pengantin wanita yang baru berstatus istri mencurigai saudaranya ingin bunuh diri juga.

Sepupu bernama Morgan mengatakan bahwa sang pengantin wanita berkeinginan untuk segera menyusul suami dengan cara bunuh diri.

Ia menuturkan reaksi Nadia syok setelah mendengar kabar itu.

Morgan menyebutkan ia bahkan curiga Nadia juga hendak mengakhiri nyawanya dengan cara serupa.

"Sepupu saya, istrinya sampai syok, jadi saya juga tidak bisa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, bahkan sempat mengurung diri di kamar mandi," tutur Morgan.

"Saya curiga ia juga mau gantung diri karena membawa sarung. Sebelumnya dia (Nadia) sempat saya dengar berbicara dengan seseorang melalui telepon dengan nada bicara tinggi," lanjutnya.

Diketahui Nadia berasal dari Desa Salutiwo, Mamuju, Sulawesi Barat.

"Nadia ini keluarga saya, dia datang ke sini (Samarinda) baru beberapa hari yang lalu, hari Selasa (27/10/2020). Yang jemput suaminya," ungkap Morgan.

Morgan mengakui dirinya memang meminta pasangan tersebut segera menikah.

Diketahui keduanya sudah menjalin hubungan pacaran sejak 2014.

"Sebelum menikah itu, dan ikut tinggal menumpang disini (rumah Morgan). Karena saya merasa tidak enak dengan tetangga kanan-kiri, status mereka juga belum suami-istri jadi saya sarankan untuk menikah," jelasnya.

Sebelumnya Morgan menuturkan ada keanehan dalam tingkah laku Bulewong saat menikah.

Ia membenarkan karyawan tambang batu bara di kawasan Sanga-sanga, Kutai Kartanegara ini memeluk agama Islam demi menikahi Nadia.

Hal itu dibuktikan dengan secarik sertifikat pernyataan berpindah agama yang dikeluarga pengurus Masjid Islamic Center Kota Samarinda.

Morgan menyinggung sebelumnya ia sempat menanyakan perihal restu dari orang tua Bulewong.

"Saya sebelumnya bertanya pada dia, apakah mendapat restu dari orangtua," jelasnya.

"Dan dijawab olehnya, bahwa pihak keluarganya sepenuhnya menyerahkan kepada dia. Sebab itulah almarhum berpindah agama sebelum melangsungkan pernikahan," lanjut Morgan.

Setelah menikah, Morgan menyebutkan Bulewong tampak gelisah.

Ia merasa ada keganjilan pada sikap korban saat itu.

Malamnya Bulewong pamit sekitar pukul 21.00 WITA.

"Ia sempat berpamitan pada saya hendak menukar motornya pada salah seorang rekannya," kata Morgan.

Korban baru kembali dini hari pada 01.00 WITA.

"Namun, sejak datang hingga sampai subuh pukul 05.00 WITA, dirinya tidak tidur. Dan kembali pamit, izin hendak membeli obat," ungkap Morgan.

Ketika pagi hari, Morgan dan Nadia baru mengetahui kabar tragis Bulewong mengakhiri hidupnya.

Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel di atas telah tayang sebelumnya dalam artikel di TribunKaltim.co dan TribunWow.com dalam judul Tak Pulang Seusai Akad Nikah, Pria di Samarinda Tewas Gantung Diri, Ipar Singgung Restu Orangtua dan Baru Satu Hari Menikah, Suami Bunuh Diri, Sepupu: Curiga Istrinya juga Mau Gantung Diri

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved