Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tingkatkan Lulusan SMK, 300 SMK Jawa Timur Dapat Pelatihan Vokasi dari Sektor Industri

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus mengupayakan peningkatan kualitas lulusan SMK Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Pembelajaran jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (Covid-19), Agustus 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus mengupayakan peningkatan kualitas lulusan SMK Jawa Timur.

Ia ingin lulusan SMK tak dipandang sebelah mata dan memiliki keahlian unggul, bahkan diupayakan lulusan SMK Jawa Timur siap diserap oleh sektor industri.

Ia mengatakan, saat ini sebanyak 300 SMK telah dikoneksikan dengan sektor industri untuk mendapatkan pelatihan vokasi yang intensif.

Sektor industri yang dimaksud adalah Maspion IT yang akan berlaku sebagai trainer memberikan bimbingan agar mereka yang lulusan SMK Jawa Timur bisa masuk kategori skilled labour.

“Kita ingin agar lulusan SMK Jatim bisa maju, dan menjadi skilled labour. Maka alhamdulillah kemarin kita baru saja melakukan penandatanganan pelatihan vokasi bersama Maspion IT. Ini dukungan yang berarti bagi kami sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan SMK,” kata Khofifah Indar Parawansa, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Gubernur Khofifah Telah Tindaklanjuti Rekomendasi KASN dengan Beri Sanksi ASN Tak Netral di Pilkada

Baca juga: Khofifah, Gubernur Jawa Timur Naikkan UMP Jawa Timur 5,65 Persen

Sebanyak 300 SMK Jawa Timur yang berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan ini adalah dari sekolah negeri maupun swasta.

Pelatihan yang dimaksud dalam kerja sama ini akan lebih difokuskan untuk memberikan pengetahuan tambahan, khususnya di bidang IT.

Dengan harapan ke depan, pengembangan keterampilan yang diberikan akan berkontribusi dalam transformasi digital dan perkembangan zaman. Dan mereka lulusan SMK Jawa Timur bisa menjadi tenaga kerja yang terampil.

Sebab hingga saat ini berdasarkan data, pengangguran terbesar di Jawa Timur adalah lulusan SMK, kedua adalah lulusan SMA.

Baca juga: Pertambahan Kasus Covid-19 Jatim Masih Belum Berhenti, Banyak Kasus Terpicu Klaster Keluarga

Baca juga: Cita-cita Mulia Kapten Persebaya Surabaya, Ingin Dirikan Sekolah Sepak Bola di Negara Asalnya

Penyebabnya mereka dinilai belum siap untuk diserap oleh dunia kerja.

“Ini bentuk link and super match antara SMK dan dunia industri yang kita harap bisa membuat siswa mendapatkan dukungan dari lembaga pelatihan vokasional dan menjadi tenaga kerja profesional,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah Indar Parawansa, kerja sama dengan sektor industri bukan hanya dilakukan untuk pengembangan skill siswa SMK Jawa Timur saja. Namun juga untuk pelaku usaha kecil menengah, IKM, dan juga pelaku usaha one pesantren one product (OPOP).

Baca juga: Empat Sekolah di Sampang Masuk Verifikasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Jawa Timur 2020

Baca juga: Gubernur Khofifah Naikkan UMP Jatim 5,65 Persen, Diklaim Paling Tinggi di Indonesia

Kerja sama ini juga dilakukan dengan menggandeng salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur.

“Saya berharap mereka dapat mengakselerasikan usahanya dengan kemampuan teknologi digital. Insyaallah ini akan membantu kita mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Khofifah Indar Parawansa.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved