Pria Kota Blitar Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Sempat Mengeluh Takut dan Cemas pada Bibinya
HE ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka sayatan di leher di rumahnya, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - HE (39), ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka sayatan di leher di rumahnya, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jumat (6/11/2020).
HE diduga bunuh diri dengan cara menyayat lehernya sendiri menggunakan pisau dapur.
"Korban dipastikan meninggal bunuh diri. Karena sebelum ditemukan meninggal, korban seperti sudah memberi isyarat berpamitan kepada keluarga," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Ardi Purboyo.
AKP Ardi Purboyo mengatakan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.
Polisi juga meminta keterangan keluarga terkait peristiwa itu.
"Berdasarkan keterangan keluarga, akhir-akhir ini korban sering murung dan menyendiri," ujarnya.
Baca juga: Pastikan Pilkada Blitar 2020 Tertib Protokol Kesehatan, Satpol PP Rekrut 653 Petugas Linmas
Baca juga: DPRD Tambah Anggaran Belanja Tak Terduga APBD 2021 untuk Persiapan Vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar
Dikatakannya, sekitar pukul 03.00 WIB, sebelum ditemukan tewas, HE sempat menemui bibinya, SU (62).
Kepada SU, korban mengeluh merasa ketakutan dan cemas.
Lalu, selang 30 menit kemudian atau pukul 03.30, adik korban, RU (37), mendengar suara orang berteriak dan merintih dari kamar korban.
RU memberitahukan hal itu kepada keluarga lainnya.
Baca juga: Surat Pengunduran Dari Gubernur Keluar, DPRD Kota Blitar Tunggu Usulan Partai PAW Yasin
Baca juga: Debat Putaran Kedua Pilwali Blitar 2020 Bakal Digelar di Surabaya, Jaga Kemandirian Penyelenggara
Kakak ipar korban, GO, berusaha melihat kondisi kamar korban.
GO melihat korban sudah dalam posisi tidur terlentang di lantai.
GO melihat darah di leher korban dan lantai. Dia juga melihat tangan korban masih memegang pisau dapur.
"Kakak iparnya berusaha merebut pisau dapur yang dipegang korban. Maksudnya untuk mengamankan korban. Tapi, korban sudah meninggal. Lalu, keluarga melaporkan peristiwa itu ke RW dan diteruskan ke polsek," kata AKP Ardi Purboyo.
Editor: Dwi Prastika
Baca juga: Kuota Siswa SMA dan SMK Peserta Pembelajaran Tatap Muka di Kota Blitar Ditambah Jadi 50 Persen
Baca juga: Harga Tiket Masuk Blitar Park, Wisata Keluarga Sedia 16 Wahana Seru, Ini Rute Lokasinya dan Jam Buka