Info Sehat
Ini Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Preeklamsia adalah kelainan kehamilan yang bisa membahayakan ibu hamil sekaligus janin dalam kandungannya.
Editor:
Pipin Tri Anjani
Preeklamsia digolongkan berdasarkan tingkat keparahannya, yakni preeklamsia ringan dan preeklamsia berat.
Preeklamsia ringan
Ibu hamil didiagnosis preeklamsia ringan apabila:
- Hasil sampel tes urine dalam sampel 24 jam menunjukkan terdapat 0,3 gram protein, atau hasil pengukuran protein 1+ persisten pada dipstick urine
- Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik di atas 90 mmHg
- Usia kehamilan di atas 20 minggu Preeklamsia ringan memengaruhi sekitar 6 persen kehamilan.
Baca juga: 5 Komplikasi yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes, Hindari dengan 4 Langkah Gaya Hidup Sehat
Preeklamsia berat
Beberapa ciri-ciri preeklamsia berat pada ibu hamil di antaranya:
- Hasil sampel tes urine dalam sampel 24 jam menunjukkan ada lebih dari 5 gram protein dalam urine
- Muncul gangguan pada sistem saraf pusat seperti sakit kepala, pandangan kabur, gangguan suasana hati Janin tidak tumbuh secara optimal
- Muncul tanda penyakit hati seperti mual, muntah, dan sakit perut
- Terjadi gangguan pernapasan seperti pembengkakan paru-paru dan kulit kebiruan Stroke Jumlah trombosit rendah
- Tekanan darah sangat tingggi, sistolik di atas 160 mmHg dan diastolik di atas 110 mmHg
- Urine sangat sedikit, kurang dari 500 mililiter dalam 24 jam
Preeklamsia berat cukup jarang terjadi.
Hanya sekitar 1-2 persen kehamilan yang mengalami preeklamsia berat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat"