Lagi, FPSR Temukan Lahan di Gresik Jadi Lokasi Pembuangan Limbah B3, Kali Ini di Kecamatan Kedamean
kembali ditemukan pembuangan limbah B3 di Gresik. Kali ini Front Pembela Suara Rakyat temukan di lokasi berbeda, di lahan Kecamatan Kedamean.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Belum tuntas pengusutan pembuangan limbah B3 di Desa Putat Lor, Menganti.
Lagi-lagi ditemukan limbah B3 dalam jumlah besar di wilayah Kecamatan Kedamean.
Limbah sisa pembuangan batu bara itu ditemukan di sebuah lahan yang berada di Dusun Rayung, Desa Turirejo, Kecamatan Kedamean, Gresik.
Baca juga: Wagub Emil Takjub Kunjungi Bangsring Underwater Banyuwangi, Keren: Bisa Ditiru Masyarakat Pesisir
Baca juga: Resmikan BLKK Pondok Pesantren Darul Dakwah, Menaker Ida: 1.000 BLK Komunitas akan Rampung 2020
Lokasinya berada di sebuah lahan kosong dekat dengan jalan poros desa.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Pembela Suara Rakyat (FPSR) Aris Gunawan mengatakan limbah tersebut jenis bottom ash.
Jumlahnya banyak, bertumpuk memang sengaja dibuang sembarangan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada empat dump truck warna merah yang membuang limbah di sana.
Baca juga: Resmikan BLKK Pondok Pesantren Darul Dakwah, Menaker Ida: 1.000 BLK Komunitas akan Rampung 2020
Baca juga: HOAKS Viral Mata Jenazah Covid-19 Dicongkel, Polres Probolinggo Amankan 7 Orang Penyebar Video
"Kurang lebih satu bulan limbah itu dibuang di sana," ucapnya, Sabtu (7/11/2020).
Limbah B3 itu, dimasukkan ke dalam karung beras lalu ditumpuk. Kemudian semakin banyak tumpukan itu, membuat limbah seperti pasir berwarna hitam kecoklakatan terlihat seperti tumpukan pasir.
Limbah tersebut, lanjut Aris, dikirim dari seseorang bernama Kamsu. Rencananya, bahan baku itu akan dibuat batako oleh pemilik lahan. Tidak tahunya, bahan baku yang datang itu limbah B3.
Lokasi pembuangan limbah itu dekat dengan pemukiman warga dan lahan pertanian warga.
"Perkirakan kurang lebih 20 ton limbah B3 dibuang di sana," kata dia.
Aris mengaku, limbah B3 tersebut masih ada kaitannya dengan limbah B3 yang dibuang di area pergudangan di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti.
Karena jarak Menganti dan Kedamean yang cukup dekat.
Jika terus dibiarkan, limbah padat itu juga akan merusak lingkungan. Apalagi saat ini memasuki musim penghujan.