Virus Corona
Angka Pengangguran Naik Imbas Pandemi Covid-19, Menaker Ida Fauziyah: 2,56 Juta Orang Terdampak
Dampak pandemi Covid-19, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyampaikan angka pengangguran mengalami peningkatan.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Jumlah angka pengangguran akibat dampak pandemi virus Corona ( Covid-19 ) secara menyeluruh mengalami peningkatan.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyampaikan, peningkatannya mencapai 7,07 persen.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan kegiatan sosialisasi program pemagangan dan pelatihan vokasi, di Hotel Jombang, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Tabrak Lari di Jalan Sumenep-Pamekasan Berujung Maut, Pemotor Warga Aeng Panas Tewas di TKP
Baca juga: Rumah Penjual Sepeda Motor Bekas di Kota Malang Hangus Terbakar, Ketua RT Dengar Ledakan 3 Kali
Kegiatan sosialisasi program pemagangan itu diikuti oleh pencari kerja dan sekaligus perwakilan perusahaan.
Menaker Ida mengatakan data BPS tercatat jumlah penganggur yaitu sebanyak 8,98 juta orang pada Agustus 2020.
Ada 29,12 juta orang rentang usia kerja yang terdampak.
Rinciannya pengangguran terdampak pandemi sebanyak 2,56 juta orang, serta bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang.
Baca juga: Cara Mudah Merekam Panggilan Suara WhatsApp di Android dan iOS, Lihat Panduan Lengkapnya!
Baca juga: Curi 25 Gelondong Kayu Jati Ilegal di Kawasan Hutan Negara, 4 Warga Lamongan Diamankan Polisi
"Yang tidak bekerja terdampak pandemi 1,77 juta orang dan pengurangan jam kerja bertambah sebanyak 24,03 juta orang," ungkapnya usai sosialisasi program pemagangan dan pelatihan vokasi di Hotel Jombang, Minggu (8/11/2020).
Menurut dia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan itu seperti meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang akan memasuki dunia kerja usai pandemi.
Peningkatan kompetensi bagi pencari kerja itu meliputi pelatihan vokasi dan pemagangan dari dalam maupun ke luar negeri.
"Kita mempersiapkan SDM sebaik mungkin meningkatkan kompetensi melalui pelatihan vokasi dan pemagangan agar sesuai kebutuhan dunia kerja pasca Pandemi," jelasnya.
Ida menyebut Kemenaker sudah menyiapkan pelatihan yang bersifat teknis meliputi pelatihan manajerial, peningkatan produktivitas dan kewirausahaan.
Nantinya pelatihan ini dapat dilaksanakan secara Daring (Online) dan 0ffline.
Misalnya, melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang digunakan untuk peningkatan kemampuan SDM pencari kerja dan sekaligus pemagangan.
Sedangkan, khususnya pemagangan ada 53 orang yang akan mengikuti pemagangan di Negeri Sakura.
Tenaga kerja magang di Jepang itu dimaksudkan guna memberikan kesempatan untuk tenaga kerja di luar Negeri.
"Negara sudah terbuka terutama di Jepang maka kita mengirimkan kembali teman-teman untuk magang di sana dan menyusul akan kita buka Negara lainnya," terangnya.
Ditambahkannya, pengiriman tenaga magang ke luar negeri saat ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2019 akibat pandemi.
Setidaknya, pada situasi normal tenaga kerja magang yang diberangkatkan ke luar Negeri mencapai 10 ribu orang.
"Jadi karena pandemi sementara memang berkurang namun kita mulai lagi yang mudah-mudahan pandemi segera berakhir," tandasnya.
Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Heftys Suud