Tokoh Penggerak Ubah Laku di Jawa Timur
Kisah Meimura, Seniman Ludruk Blusukan Bagi Ribuan Masker ke Pasar-pasar Tradisional di Surabaya
Seniman ludruk Surabaya, Meimura menyadari gotong royong dan saling peduli kepada sesama menjadi nilai-nilai yang dipegang untuk hadapi Covid-19.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Pipin Tri Anjani
Sembari membagikan masker, Meimura melantunkan kidung 'bapak ibu jangan lupa memakai maskernya, jaga jarak cuci tangan itu senjata lawan Corona'. Agar pesan 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) dalam setiap kegiatan di luar rumah itu bisa diterima masyarakat.
"Bener itu perang. Ada fakta pasar-pasar ini kekuatan kita. Mereka tidak mungkin berhenti karena satu menambah penghasilan dan mereka pasti mengalami hal lain, anaknya, cucunya sehingga pasar ini menjadi tumpuan kembali. Bayangkan mencari nafkah tapi terancam oleh Corona," kata dia.
Baca juga: Kota Malang Raih Penghargaan Industri Kreatif dan UMKM Berbasis Digital dari Harian Surya
Seniman ini sudah berkeliling ke 34 pasar-pasar tradisional. Ada beberapa pasar yang tiga kali dikunjungi untuk mengevaluasi kedatangan sebelumnya. Total 37 kali mendatangi pasar-pasar Surabaya, dengan membagikan belasan ribu masker.
Dengan memakai masker, faceshield dan membawa pengeras suara, Meimura berkeliling mengingatkan masyarakat untuk tetap memakai masker. Ia juga memakai kostum layaknya mentas ludruk di panggung.
"Kehadiran saya dan teman-teman sudah direspon seperti anak, saudara. Mereka tahu kami seniman, ngitung bareng, bisa bercanda bareng dan mereka menyikapi kehadiran kami tidak tegang," cerita Meimura.
Kegiatan ubah laku masyarakat ini akan terus dilakukan selama pandemi Covid-19 masih terjadi. Tidak ada target berapa pasar yang akan ia kunjungi. Bagi Meimura, semangat mengajak masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan untuk melawan perang Corona.
"Teman-teman hampir semua merespon, semangat itulah yang kita miliki tinggal mendistribusikan dengan elok. Ini (pandemi) perang, ini perang," tegasnya.
Ia berharap gerakan-gerakan ubah laku mematuhi protokol kesehatan bisa terus dilakukan khususnya para pemuda bergerak bersama memerangi Corona. Harus ada orang untuk meneruskan spirit melawan virus Corona.
"Harapan saya pagebluk ini segera berlalu, kita bisa kembali normal. Terkait kesenian kita punya pengalaman yang berharga sama dengan yang lain ditantang menuntut kemandirian untuk menghadapi masa depan. Apa yang terjadi saat ini sebaiknya menjadi spirit, contoh anak-anak kita," tutupnya.
Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Pipin Tri Anjani