Pilkada Surabaya
Buka Lapangan Kerja dan Berdayakan UMKM, Ini Jurus Eri Cahyadi Pulihkan Ekonomi Warga Pasca Pandemi
Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, menjelaskan pentingnya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
“Kami ada program 30.000 UMKM naik kelas per tahun. Kami sudah rancang indikator UMKM naik kelas. Kami akan membawa UMKM bangkit dari pandemi melalui pendampingan, pelatihan, akses modal bersubsidi, fasilitasi pemasaran, branding, dan sebagainya,” ujar Eri Cahyadi.
Baca juga: Risma Bersama PDIP Surabaya Kawal Eri Cahyadi Bertemu Muhammadiyah, Ungkap Pendidikan Jadi Prioritas
Eri Cahyadi memastikan, ke depan, UMKM akan menjadi kekuatan ekonomi rakyat.
“Termasuk riset pasarnya kami fasilitasi, sehingga UMKM tahu harus produksi barang apa yang bisa mudah diterima konsumen,” jelasnya.
Dari sisi pemasaran, sambung Eri Cahyadi, pendampingan akan dilakukan dalam beberapa strategi, seperti pemasaran digital berbasis media sosial.
“Setiap UMKM di Surabaya harus memahami algoritma media sosial bekerja, sehingga bisnisnya terpromosikan dengan baik. Kami akan dampingi, termasuk kerja sama dengan marketplace nasional,” ujarnya.
Baca juga: Tunjukkan sebagai Pendamping Punya Kapasitas, Begini Performa Mujiaman dan Armuji di Debat Perdana
Dengan program pendampingan tersebut, Eri Cahyadi yakin pendapatan UMKM akan terus meningkat.
“UMKM juga akan bisa membuka lapangan kerja bagi warga,” ujarnya.
Hal inipun mendapatkan antusiasme masyarakat, di antaranya warga di Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya.
Ketua RW 08 Asemrowo, Siti Nur Jannah mengatakan, Eri Cahyadi yang memang direkomendasikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sangat layak dipercaya meneruskan program pembangunan Kota Pahlawan.
Dia menilai, perjuangan dan pengorbanan Eri Cahyadi layak diapresiasi.
Baca juga: Selaras Survei PDIP, PusdeHAM Sebut Eri-Armuji Ungguli Machfud-Mujiaman 6,5 Persen, Ada Risma Effect
"Mas Eri adalah orang yang selalu berada di belakang Bu Risma," katanya.
"Beliau rela melepaskan jabatan tertingginya untuk kesejahteraan warga Surabaya. Rata-rata, tak ada yang berani melepaskan jabatan tertinggi untuk pemilihan yang belum pasti hasilnya. Tapi Mas Eri mau, ini bukti beliau memang punya niat baik untuk mengabdi," ujar Siti.
Editor: Dwi Prastika