Pemprov Jatim Berhasil Entaskan 341 Desa Tertinggal, Kini Tersisa 1, Lokasinya di Probolinggo
Pemprov berhasil entaskan 341 desa tertinggal, kini tersisa 1 desa tertinggal di Jawa Timur, lokasinya di Probolinggo.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berhasil melakukan langkah-langkah strategis, khususnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satunya, sepanjang tahun 2020, setidaknya Pemprov Jatim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa telah mengentaskan sebanyak 341 desa tertinggal.
Kini, di Jatim, tinggal tersisa tiga desa saja yang masih menyandang status sebagai desa tertinggal. Yaitu dua desa di Kabupaten Sidoarjo dan satu desa di Kabupaten Probolinggo.
“Kami diberikan mandat tugas oleh ibu gubernur ( Khofifah Indar Parawansa ) menuntaskan atau mengentaskan desa tertinggal. Dari data dari Kemendes akhir 2019, ada 344 desa tertinggal di Jatim, yang alhamdulilllah selama setahun ini kita dampingi, kini tinggal tiga desa saja yang masih berstatus tertinggal,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, M Yasin, Selasa (17/11/2020).
Bahkan, ia menyebut secara hukum, desa tertinggal di Jatim tersisa tiga. Namun berdasarkan fakta hanya satu saja desa yang sampai saat ini berstatus tertinggal.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Serahkan Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Kepada Bupati Banyuwangi
Status tersebut ditentukan berdasarkan indeks desa membangun yang telah ditentukan Kementerian Desa dan telah diumumkan pula bahwa Jatim kini hanya tersisa tiga desa tertinggal.
“Dua di antaranya itu ada di kawasan lumpur Lapindo yang secara administratif pusat masih tercatat sebagai desa, padahal desanya sudah hilang karena bencana semburan lumpur. Sedangkan satunya ada di Desa Tambak Ukir Probolinggo,” tegas Yasin.
Desa tersebut memang secara infrastruktur masih jauh dari layak. Tempatnya juga terisolasi dan jauh dari desa sekitarnya.
Sehingga meski selama tahun ini pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat desanya sudah diupayakan ditingkatkan, namun menurut Yasin masih membutuhkan beberapa tahun lagi.
Baca juga: Klinik Bumdesa Dinas PMD Jatim Raih Best of The Best Inovasi Kovablik Jawa Timur 2020
Sehingga tahun ini desa tersebut masih belum termasuk yang telah berhasil dientaskan dari status tertinggal oleh Pemprov Jatim.
Lebih lanjut pria yang juga kini menjabat sebagai Kepala Bapenda Jatim ini menegaskan, ada kiat dan upaya khusus yang dilakukan sehingga Jatim mampu mengentaskan 341 desa tertinggal dalam kurun waktu satu tahun anggaran.
“Pertama kami mengumpulkan para kepala desanya dan mengajak mereka untuk focus group discussion (FGD). Kami bedah satu per satu indikator indeks desa membangun,” kata Yasin.
Mana yang masih rendah pencapaiannya, maka di titik tersebut baik kepala desa maupun Pemprov Jatim sama-sama membuat komitmen untuk mebangun dan meningkatkan capaian.
Baca juga: Di Bondowoso Jatim Ditemukan 2 Peninggalan Megalitikum yang Terpendam Dalam Tanah
Salah satunya komitmen untuk memberikan alokasi dana desa dan APBD guna melakukan upgrade dari indeks yang capaiannya masih minim.