Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penanganan Covid

Cara Emak-emak Lumajang Cegah Krisis Pangan di Tengah Pandemi: Wajib Punya Tanaman Sayur di Rumah

Emak-emak di Desa/Kecamatan Senduro RW 16, Lumajang punya cara cegah krisis pangan di tengah pandemi: wajib punya tanaman sayur di rumah.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Hefty Suud
SURYA/TONY HERMAWAN
Sekelompok ibu rumah tangga RW 16, Senduro saat memetik sayur, Jumat (20/11/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Menjaga pola makan menjasi salah satu cara meningkatkan imunitas tubuh agar tidak terpapar virus Corona ( Covid-19 ). 

Namun faktanya, pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan.

Sektor ekonomi ikut terpukul oleh pandemi ini. Akibatnya, banyak orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.  

Baca juga: Kisah Sedih Bocah SD di Gowa Tak Bisa Lihat Apa-apa, Diduga karena Radiasi Ponsel Belajar Daring

Baca juga: Sopir Truk Trailer Ini Biasa Pakai Sabu untuk Stamina Nyetir Malam, Gelagapan Kepergok Polres Gresik

Di Desa/Kecamatan Senduro RW 16, Lumajang sekelompok ibu rumah tangga punya cara siasati kondisi sulit ini.  

Yaitu memanfaatkan pekarangan sekitar perkampungan untuk ditanami tanaman obat keluarga (TOGA), sayur, dan kolam lele.

Di lahan seluas 150 meter persegi, sebuah tempat yang menjadi pusat pengembangan bibit tanaman. Warga berhasil mengembangakan 40 jenis tanaman obat herbal. 

Misalnya kunir, jahe, lengkuas, dan kapulaga. Adapun sayuran yang ditanam misalnya tomat, jagung, seledri, kangkung, terong. 

Baca juga: Kolaborasi Uprisesurabaya dan Rockinsurabaya Sukses Gelar Konser Alam di Ketinggian 1400 Meter

Baca juga: Satgas Covid-19 Nganjuk Terus Intensif Gelar Operasi Yustisi, Jaring Pelanggar Prokes di Jalan Raya

Alhasil, tanaman tersebut bisa mencukupi kebutuhan 140 kepala keluarga dari hasil panen.

"Jadi sekarang warga kalau butuh tinggal petik," kata Nurida Pancawati, Ketua RW 16, Jumat (20/11/2020).

Tak hanya menanam tanaman di lahan desa, setiap warga juga diwajibkan punya tanaman sayuran di pekarangan rumah.

"Semua wajib punya meskipun dikit-dikit, kalau kurang bisa tinggal ambil di lahan desa," ujarnya.

Selain bisa dikonsumsi, manfaat lain juga dirasakan oleh warga. Biasanya orang-orang dari desa tetangga datang ke lahan yang jadi pusat pengembangan tanaman untuk membeli sayur.

"Sering kok orang kampung sebelah datang beli di sini. Nanti uangnya dimasukkan kas buat beli bibit sayuran lagi," ujarnya.

Mendapat respon itu, ke depa warga berencana menambah lahan. Agar nantinya bisa menanam sayur dan TOGA lebih banyak lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved