Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serunya Menginap di Glamping Tebing Lingga Trenggalek, Serasa Hotel di Hutan, Bisa Buat Api Unggun

Pengalaman Ketua Forum Ekowisata Jawa Timur. menginap di glamorous camping Tebing Lingga di Kabupaten Trenggalek: serasa hotel di hutan.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
SURYA/AFLAHUL ABIDIN
Glamping yang tersedia di Wisata Tebing Lingga di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek. 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Fasilitas glamorous camping (glamping) di tempat wisata Tebing Lingga di Kabupaten Trenggalek diminati para wisatawan.

Sejak diresmikan Oktober lalu, glamping yang berada di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh itu telah menarik beberapa wisatawan untuk menginap.

Salah satu yang pernah menginap di glamping tersebut ialah Agus Wiyono, Ketua Forum Ekowisata Jawa Timur.

Menurut Agus, glamping yang ada di kawasan Wisata Tebing Lingga merupakan akomodasi yang punya nilai tambah.

Meski berbentuk tenda, glamping di sana punya fasilitas yang mirip kamar hotel.

Pengunjung mencoba fasilitas baru glamping di Wisata Tebing Lingga di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Pengunjung mencoba fasilitas baru glamping di Wisata Tebing Lingga di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek. (SURYA/AFLAHUL ABIDIN)

“Di kamar tenda itu tak ubahnya di kamar hotel. Tapi begitu keluar pintu tenda, kita serasa di alam, di hutan. Itu sensasinya,” ujar Agus.

Suasanya malam di glamping juga menarik. Suara-suara serangga membuat orang yang menginap serasa menyatu dengan alam. Lebih-lebih, wisatawan juga bisa membuat api unggun.

“(Fasilitas seperti ini) belum banyak di tempat lain,” tutur dia.

Selain soal kenyamanan, Agus juga senang dengan keramahan pengelola dan warga sekitar tempat wisata.

“Masyarakat di sekitar sana, di Desa Nglebo, sangat ramah. Mulai dari keterbukaan mereka, seyumannya, sapaannya, semua sangat ramah,” sambungnya.

Nilai plus lain, kata Agus, adalah akses ke lokasi Wisata Tebing Lingga yang terbilang gampang. Lokasi wisata bisa diakses dengan kendaraan pribadi roda empat.

Akses seperti itu, menurut dia, tak banyak dimiliki tempat wisata serupa yang memberikan pemandangan dan pengalaman dengan tebing.

Pengelola Wisata Tebing Lingga Fals Yudistira menjelaskan, glamping adalah fasilitas tambahan baru yang tersedia di sana.

Dua glamping yang berdiri melengkapi home stay sebagai pilihan menginap para wisatawan.

Pihak pengelola berencana menambahkan fasilitas tenda doom sebagai pelengkap.

“Tapi ini belum datang. Mungkin sekitar tiga harian lagi,” sambung Fals.

Glamping ukuran 3 meter x 4 meter yang tersedia di Tebing Lingga memiliki beberapa fasilitas: kasur spring bed untuk dua orang, telivisi mini, pesawat telepon, meja rias, wifi, dan lampu kamar.

Bangunan glamping didominasi bahan sejenis tenda berkualitas. Jadi pengunjung tak perlu khawatir. Pihak pengelola mengklaim, bahan yang digunakan tahan angin dan air.

Untuk dasaran lantai, pengelola menggunakan alas kayu. Ini sekaligus memperkuat kesan kembali ke alam alias back to nature.

Masing-masing glamping juga punya fasilitas toilet. Namun lokasinya berada di luar tenda.

Untuk menginap semalam, wsatawan perlu merogoh kocek senilai Rp 600.000. Tarif itu termasuk untuk seluruh biaya wahana di Wisata Tebing Lingga.

Sekadar diketahui, tempat wisata ini punya beberapa wahana andalan. Misalnya, flying fox dan kolam renang.

"Pengunjung juga akan mendapat jatah makan dan lain-lain. Bahkan jika suka masak sendiri, kami menyediakan juga alat dapur outdoor," ucap Fals.

Meski berada di area lahan yang langsung berdekatan dengan alam, pengelola tetap mengutamakan keamanan.

"Kami tidak serta merta melepaskan penginap. Kami punya sistem pengamanan yang intinya untuk membuat penginap senyaman mungkin," ujar dia. 

Penulis: Aflahul Abidin

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved