Pilkada Surabaya
Machfud Arifin-Mujiaman Peduli Keberlangsungan dan Masa Depan Pesantren
Paslon Machfud Arifin-Mujiaman akan menyejajarkan pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama atau pesantren.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Paslon Machfud Arifin dan Mujiaman akan menyejajarkan pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama atau pesantren.
Bahkan tidak adalagi dikotomi sekolah negeri dan swasta. Perhatian akan sama.
Machfud Arifin juga menegaskan bahwa masa depan pendidikan pesantren harus menjadi perhatian.
"Pesantren tidak hanya pusat mencari ilmu, tapi jauh lebih utama membangun ahlak. Saya apresiasi pendidikan ala pesantren," kata Machfud saat berkunjung ke Ponpes Tahfidz Sulaimaniyah di Jemursari, Senin (23/11).
Dia mengagumi sistem pendidikan di Ponpes hafalan Al-Qur'an di Surabaya tersebut. Asrama santrinya sangat rapi, ruangannya bersih, dan dapurnya juga representatif.
Baca juga: Prihatin Kondisi Gedung Setan Banyuurip, Machfud Arifin Siap Remajakan Gedung hingga Bangun Jamban
"Ini mengingatkan saya saat pendidikan di kepolisian dulu, kalau semua pesantren berkembang seperti ini bagus," ujar Machfud yang alumnus Akpol.
Machfud berjanji akan memperhatikan keberlangsungan pendidikan pesantren. Sebab, bukan hanya mengajarkan nilai-nilai agama melalui pendidikan diniyah (agama), pesantren juga mengajarkan moral yang tinggi. Pesantren saat ini juga memiliki pendidikan umum.
"Nanti kita lihat kemampuan anggaran Surabaya, berapa yang bisa diperbantukan ke pesantren. Karena lulusan pesantren itu bisa kemana-mana, bisa jadi dokter juga," kata Machfud Arifin.
Ada sistem pendanaan yang menginspirasi di Ponpes tersebut. Di sana menganut sistem subsidi silang dalam hal pembiayaan. Kalau ada santri yang tidak mampu bayar, bisa disubsidi wali santri yang lain.
Baca juga: Machfud Arifin Dicurhati Warga Soal Surat Ijo Saat Tawaf Keliling Kampung di Ngagel Surabaya
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah Ustadz Muhammad Munif mengaku sangat mensupport program Machfud Arifin yang akan memberdayakan pondok pesantren. Memang, pemerintah perlu hadir untuk menangani pendisikan pesantren.
"Tentu sangat mensupport pak Machfud. Monggo nanti programnya bisa kami tunggu," ujarnya.
Ustadz Munif menjelaskan, pesantren Sulaimaniyah sudah memiliki 16 cabang di Jawa Timur. Sistem pendidikannya eksklusif dalam penanganannya.
"Saya pernah dinasehati oleh orang Turki, ngurusi orang baca Al-Qur'an itu harus dimuliakan, mulai dari tempat tidurnya, makannya, dan lain-lain," jelasnya. (SURYA/Nuraini Faiq)
Editor: Pipin Tri Anjani