Penanganan Covid
Ibu-ibu Mantan TKW Wuluhan Sumbang Baju APD, Jahit Sendiri untuk Tim Pengantaran Jenazah PMI Jember
Komunitas mantan TKW di Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan jahit baju APD. Respon tim pengantaran jenazah PMI Jember kekurangan APD.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Komunitas mantan pekerja buruh migran di Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan, menyumbang alat pelindung diri (APD) untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Jember, Senin (23/11/2020).
APD yang disumbangkan berupa baju pelindung untuk dipakai tim pengantaran jenazah PMI Jember.
Informasi yang diterima TribunJatim.com, ada 50 lembar baju APD yang diserahkan oleh ibu-ibu dari Desbumi Dukuhdempok itu.
Baca juga: Niat Cari Kerja, Pemuda Kupang Krajan Ini Apes Terseret Kasus Penipuan dan Penggelapan Sang Bos
Baca juga: Surat Suara Pilkada Tuban 2020 Tiba, KPU Bakal Lakukan Pengecekan: Kita Sortir Kurang atau Lebih
Jumiatun, Koordinator Desbumi Desa Dukuhdempok, mengatakan baju APD itu merupakan buatan ibu-ibu mantan pekerja buruh migran.
"Baju APD ini dijahit oleh ibu-ibu di Desbumi Dukuhdempok. Mereka mantan TKW, sudah purna, yang kemudian mendapatkan pelatihan menjahit," ujar Jumiatun.
Komunitas ibu-ibu mantan pekerja buruh migran itu, megetahui informasi jika tim pengantaran jenazah PMI Jember kehabisan APD di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Baca juga: Viral Ibu Muda di Tangsel Siksa Anaknya, Pelampiasan, Kesal Suami Sirinya Lebih Fokus ke Istri Sah
Baca juga: Gisel Disebut Pakar Menantang, Bentuk Alis hingga Dagu Dianalisa seusai Kasus Video Syur: Magnetik
"Kami mendapatkan informasi itu dari grup Destana (desa tangguh bencana) Wuluhan," imbuhnya.
Mendengar informasi itu, para ibu-ibu di komunitas tersebut, berinisiatif menjahit APD.
Apalagi, kata Jumiatun, mereka juga mendapatkan bahan APD itu dari lembaga yang memberi pelatihan menjahit.
Karena bahan dan kemampuan ada, para ibu mantan pekerja buruh migran tersebut, bergegas menjahit APD.
Senin (23/11/2020), APD itu diserahkan kepada PMI Jember melalui Humas PMI Jember Ghufron Eviyan E.
"Semoga bantuan kami bermanfaat. Ini bentuk kepedulian kami kepada sesama dalam penanganan Covid-19. Semoga, pihak-pihak lain juga tergerak untuk saling membantu," tegasnya.
Humas PMI Jember Ghufron Eviyan E mengucapkan terimakasih atas bantuan tersebut. "Alhamdulillah, ada bantuan hazmat dari komunitas mantan TKW di Wuluhan," ujarnya.
Pekan lalu, tim pengantaran jenazah PMI Jember kehabisan hazmat. Akibatnya, mereka sempat menolak mengantarkan jenazah selama sekitar dua hari. Ada enam kali pengantaran yang mereka tolak.
Akhir pekan kemarin, mulai ada bantuan hazmat dari donatur, sehingga perlahan bisa mengantarkan lagi jenazah.
Penulis : Sri Wahyunik
Editor: Heftys Suud
Desa Peduli Buruh Migran
Desa Dukuhdempok
Kecamatan Wuluhan
alat pelindung diri (APD)
PMI Jember
TribunJatim.com
virus Corona
Covid-19
Sri Wahyunik
Heftys Suud
berita jatim
Gelar Ujian Kenaikan Kelas, Delapan Sekolah di Tulungagung Ajukan Izin Tatap Muka |
![]() |
---|
Vaksinasi Covid-19 di Sidoarjo Berlanjut untuk Pedagang Pasar, 16.000 Data Diajukan ke Dinkes |
![]() |
---|
Tulungagung Masuk Zona Kuning Covid-19, Diyakini Karena Penerapan Prokes dan PPKM Mikro |
![]() |
---|
Baru 5 Pengelola Wisata Tulungagung yang Ajukan Izin Operasional Sejak Ditutup Total Akibat Pandemi |
![]() |
---|
Meski Sudah Ada Perwali, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Batu Tunggu PPKM Mikro Selesai |
![]() |
---|