Pilkada Surabaya
Hari Guru, Ini Komitmen Eri Cahyadi untuk Pengajar Surabaya: Kemudahan Sertifikasi hingga Insentif
Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru di Kota Pahlawan
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru di Kota Pahlawan. Terutama bagi para guru swasta melalui berbagai program ke depan.
Melalui momentum Hari Guru Nasional 2020, Rabu (25/11/2020), pihaknya sepakat peran penting guru dalam peningkatan Sumber Daya Manusia.
Pihaknya juga berkomitmen Surabaya akan terus menjadi kota ramah pendidikan anak, selaras dengan tema Hari Guru tahun ini, "Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar".
Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa salah satu upaya peningkatan kesejahteraan guru adalah melalui sertifikasi. Bukan hanya bagi guru di sekolah negeri, namun juga swasta.
Hal ini telah ia lakukan saat dia masih menjabat kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Pihaknya sudah merintis pemberian tunjangan untuk guru-guru swasta yang belum menerima tunjangan profesi dari pemerintah pusat.
Baca juga: Eri Cahyadi Siapkan Program Single Data Jika Terpilih di Surabaya, Begini Tujuannya
Baca juga: Survei SMRC: Masyarakat yang Puas Terhadap Risma Cenderung Memilih Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya
Dengan minimal 2 tahun menjalani profesi sebagai guru, Pemkot Surabaya berencana memberi senilai Rp 2 juta per tahun. Kualitas guru juga harus disamakan antara negeri dan swasta melalui sertifikasi.
"Para guru juga harus mudah mengurus berkas melalui aplikasi khusus untuk itu. Kalau kualitas guru naik, pasti tunjangan meningkat," kata Eri memberikan penjelasan.
Mekanismenya, kata Eri Cahyadi, dengan menambah Bopda alias Bantuan Operasional Pendidikan Daerah. Dengan penambahan Bopda, Pemkot Surabaya akan mampu mensubsidi sekolah swasta.
Juru bicara tim pemenangan Eri Cahyadi dan Armuji, Aryo Seno Baskoro menambahkan bahwa pemerintah kota ke depan akan terus mengupayakan pemerataan pendidikan. Selaras dengan itu, para pengajarnya turut diperhatikan.
"Pendidikan tak bisa didikotomikan: swasta dan negeri. Sebab, antara sekolah negeri dan swasta bersinergi memberikan pelayanan pendidikan di Surabaya," kata Seno dikonfirmasi terpisah.
Terkait dengan kemudahan sertifikasi, besaran intensif berpotensi untuk ditambah. "Beliau akan menaikkan insentif itu. In sha Allah kalau guru mendapatkan penghargaan yang laik, maka akan membawa keberkahan terhadap pendidikan di Surabaya," terang Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya ini.
Baca juga: Eri Cahyadi Janji Bangun Sentra Kesenian: Wadahi Pemula & Profesional, Seniman Surabaya Total Dukung
Baca juga: Bertemu Komunitas Tionghoa, Eri Cahyadi Komitmen Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama
"Guru juga akan dengan leluasa mengeksplorasi bakat dan minat siswa. Prinsipnya, Mas Eri ingin guru harus mendapatkan perhatian, serta membangun ekosistem kota yang mengedukasi, yang mengembangkan semangat belajar," kata Pendiri Aliansi Pelajar Surabaya ini.
Selain dengan melalui intensif guru, pihaknya juga akan menggandeng forum kepala sekolah swasta, di antaranya melalui Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).
"Ini menjadi mitra pemerintah, sehingga pemerintah kota mengetahui masalah yang dihadapi sekolah swasta," katanya.
"Misalnya, K3S bisa mencatat persoalan dan kebutuhan sekolah swasta. Permasalahan ini bisa diserahkan langsung ke Pemkot untuk mencari solusinya," kata Seno. (SURYA/Bobby Koloway)
Editor: Pipin Tri Anjani