Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tim Kemensos Gelar Monitoring dan Evaluasi Bansos di Nganjuk, Mengecek Penyaluran BPNT

Tim Kemensos lakukan monitoring dan evaluasi bantuan sosial di Nganjuk untuk mengecek penyaluran BPNT.

Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat saat memberikan bantuan sosial kepada warga lanjut usia kurang mampu di Kabupaten Nganjuk, 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melakukan monitoring dan evaluasi (monev) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Tenaga Pendamping Sosial Kecamatan (TKSK) di Kabupaten Nganjuk.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui program BPNT dan TKSK di Kabupaten Nganjuk sudah sesuai dengan target sasaran atau belum.

Kepala Dinas Sosial dan PPA Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi menjelaskan, monev program BPNT dan TKSK tersebut untuk mengetahui keadaan pelaksanaan penyaluran BPNT yang sebenarnya di lapangan.

Selain itu, monev juga untuk mengetahui apakah masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

"Hal itu dilakukan tim monev dengan bertemu dan berkomunikasi dengan KPM dan bisa melihat proses penyaluran BPNT secara langsung," kata Nafhan Tohawi, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Kurangi Beban Berat Pedagang dan Pelaku Usaha Mikro Nganjuk, Mas Novi Bagikan Bansos Penguatan Modal

Dengan adanya monev tersebut, Nafhan Tohawi berharap bansos bisa lebih terseleksi dengan baik, sehingga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa tepat sasaran dan tidak ada keluhan dari masyarakat atas pendataan dari pemerintah.

"Jadi kegiatan monev program BPNT dan TKSK tersebut kami harap bisa menjadi jawaban atas terjadinya persoalan yang seringkali terjadi dalam pelaksanaan program BPNT," ucap Nafhan Tohawi.  

Sementara Kepala Seksi Pendampingan Dit PFM Wilayah III Kemensos RI, Isbi Nur Aini mengatakan, program bantuan sosial pangan ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Di samping itu, program tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mengoptimalkan individu dan kelompok untuk mengubah ke arah perilaku KPM hidup mandiri guna meningkatkan kesejahteraan sosialnya.

Baca juga: Dorong Peningkatan Hasil Pertanian Nganjuk, Bupati Novi Jalankan Germanorsate dan Gerdal Hama Tikus

"Penyaluran bantuan sosial yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa beras, telur, dan bahan pokok lainnya senilai Rp 200.000 itu mekanisme pengambilan melalui e-Warung sebagai salah satu agen bank untuk penyaluran. Ini yang kami lihat dan evaluasi pelaksanaanya," kata Isbi Nur Aini.

Untuk itu, Isbi Nur Aini berharap kepada pendamping BPNT dan jajaran Dinas Sosial dan stakeholder yang tergabung dalam tim koordinasi dapat bekerja sama dan sungguh-sungguh dalam pelaksanaan program di lapangan. Dengan demikian diharapakan pula program tersebut dari tahun ke tahun jumlah penerimanya bisa berkurang yang pada akhirnya target yang dicanangkan pemerintah pusat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat serta menurunkan angka kemiskinan, khususnya di Kabupaten Nganjuk dapat diwujudkan.

Baca juga: Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi, Tim KPK Hadir di Nganjuk

"Maka dari itu, kami harap keseriusan dari pelaksana program BPNT di Kabupaten Nganjuk lebih ditingkatkan sehingga tepat sasaran," ujar Isbi Nur Aini.

Seperti diketahui, program BPNT merupakan program pemerintah pusat yang diberikan secara langsung kepada masyarakat miskin (Keluarga Penerima Mamfaat/KPM) setiap bulannya Rp 200 ribu melalui mekanisme akun elektronik (kartu KKS). Di mana kartu yang digunakan itu hanya untuk membeli bahan pangan (beras dan telur) di pedagang bahan pangan e-Warung yang telah bekerja sama dengan bank penyalur yang ditunjuk pemerintah.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved