SMA Trimurti Surabaya Rebranding Jadi Trimurti Senior High School, Fokus Dukung Potensi Generasi Z
SMA Trimurti rebranding jadi Trimurti Senior High School. Dukung potensi gen Z dengan tingkatkan teknologi dan sistem sosial di dunia pendidikan.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rebranding jadi hal yang umum dilakukan perusahaan barang ataupun jasa.
Sementara proses rebranding di bidang pendidikan, memang tidak banyak sekolah yang berani melakukannya. Namun berbeda dengan SMA Trimurti.
SMA Swasta di Surabaya yang sudah berdiri sejak tahun 1954 ini secara resmi melakukan rebranding menjadi Trimurti Senior High School.
Baca juga: Relawan Kebal Covid-19 Pasuruan Blusukan Sosialisasi Protokol Kesehatan: Disiplin adalah Vaksin
Baca juga: TERPOPULER BOLA: Daftar Wanita di Kehidupan Cinta Diego Maradona hingga Atalanta Buat Liverpool Malu
Perubahan yang dilakukan bukan hanya logo, melainkan juga tampilan visual, serta metode pembelajarannya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut hadir dalam acara yang digelar di SMA Trimurti Surabaya, Kamis (26/11/2020) untuk meresmikan logo baru dari SMA Trimurti Surabaya.
Selain peresmian logo baru, terdapat sesi talkshow online dan offline yang dihadiri alumni SMA Trimurti dari lintas generasi.
Diantaranya Miss Indonesia 2007 Kamidia Radisti (Alumni th. 2003), Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida Putri (Alumni th. 2015), Ir. Prasetyadi, DESS, MM (Alumni tahun 1987), Marsda TNI (Purn) Imam Wahyudi SE., SIP., MM., MSc (Alumni tahun 1970), serta Eks Paskibraka nasional 2011 Tiara Harahap.
Kepala Sekolah SMA Trimurti Surabaya, Syarif Andri mengatakan fokus rebranding dari SMA Trimurti Surabaya adalah kemampuan pemetaan potensi siswa.
Baca juga: 2 Pria Ketangkap Basah Transaksi Pil Koplo di Hotel Surabaya, Ngaku-ngaku Wartawan ke Polisi
Baca juga: TEKA TEKI Sosok Pemeran Wanita di Video Syur, Wajah Gisel Kini Ditelaah Face Reader: Magnetik Banget
"Sekolah harus lebih berperan dalam memetakan potensi siswa serta mendukung potensi yang mereka miliki. Anak-anak gen Z ini akan selalu menuntut pada peningkatan teknologi dan sistem sosial seperti pendidikan," ujarnya.
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih taat kepada aturan dan kurikulum yang telah dibuat.
Menurutnya, generasi Z cenderung lebih senang melakukan eksperimen, mandiri mencari tahu informasi melalui buku dan internet daripada hanya duduk dikelas mendengarkan guru.
"Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan kompetensi yang dimiliki kedepannya juga akan semakin kompleks. Sekolah tidak lagi bisa menerapkan kurikulum seperti dulu lagi," terangnya.
Beberapa kemampuan yang harus dipersiapkan para siswa untuk menghadapi tantangan kedepannya yaitu kemampuan bekerjasama, kreativitas, kolaborasi, critical thinking, problem solving, dan kemampuan berempati.
“Dengan adanya rebranding ini SMA Trimurti bisa menjadi tempat terbaik untuk para siswa mengembangkan potensi diri yang mereka miliki," katanya.