Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Megawati Nangis Ingatkan soal Korupsi, Politisi PDIP Singgung Kasus Mensos Juliari: Paling Tersakiti

Deddy Sitorus juga mengaku bahwa pihaknya lah yang paling tersakiti atas kasus korupsi yang menjerat Mensos Juliari Batubara.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk
Mensos Juliari Batubara (kiri) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan). 

TRIBUNJATIM.COM - Politikus PDIP, Deddy Sitorus menyebut Megawati kerap menangis saat ingatkan kadernya agar tak korupsi dan bohongi rakyat.

Deddy Sitorus menyebut bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali memberi pesan tersebut.

Deddy Sitorus juga mengaku bahwa PDIP paling tersakiti atas kasus korupsi Mensos Juliari Batubara.

Baca juga: VIRAL Video Gus Dur Jawab Alasan Bubarkan Kemensos, Bahas Korupsi: Tikus Sudah Menguasai Lumbung

Seperti diketahui, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara atau Mensos Juliari Batubara harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Juliari Batubara menjadi tersangka dalam dugaan kasus suap pengelolaan dana bantuan sosial penanganan Covid-19, Minggu (6/12/2020).

Penangkapan dan penetapan tersangka oleh KPK terhadap Juliari Batubara yang notabene merupakan Bendahara Umum Partai PDIP disebut mencoreng partai berlogo kepala banteng.

Hal itu diungkapkan oleh Politikus PDIP Deddy Sitorus dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Minggu (6/12/2020).

Mensos Juliari Peter Batubara, tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19.
Mensos Juliari Peter Batubara, tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan/Ilham Rian Pratama)

Dilansir dari TribunWow.com ( grup TribunJatim.com ), Deddy Sitorus mengatakan bahwa dirinyalah bersama partai PDIP yang merasa paling dan pertama tersakiti.

Ia menambahkan, partainya lah yang paling dirugikan atas tertangkapnya Juliari Batubara,

Meski begitu, Deddy Sitorus mengaku memberikan apresiasi atas kinerja KPK dalam menegakkan hukum korupsi di Tanah Air.

Oleh karenanya, ia mengaku mendukung penuh setiap proses hukum yang berjalan di KPK, termasuk terhadap Juliari Batubara.

Baca juga: MALU Dulu Sesumbar Jangan Korupsi, Mensos Juliari Kini Ditangkap karena Kasus Suap Bansos Covid-19

Menurutnya, tidak ada toleransi bagi pihak-pihak yang melakukan korupsi.

"Saya kira sikap dari pimpinan partai sudah jelas bahwa ada statemen dari sekretaris jenderal bahwa kita mendukung penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK dan juga institusi lain," ujar Deddy Sitorus.

"Karena kita percaya bahwa korupsi itu adalah kejahatan terhadap peradaban, terhadap rakyat dan negara," jelasnya.

Deddy Sitorus pun mengaku bahwa PDIP akan bersikap kooperatif mengawal pemeriksaan Juliari Batubara.

"Terus terang kita selalu kooperatif dan memberikan yang terbaik karena kitalah yang paling pertama tersakiti dengan kasus seperti ini," kata Deddy Sitorus, dikutip TribunJatim.com, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Hotman Paris Sentil Mensos Juliari Batubara yang Korupsi, Ungkit Masa Lalu, Si Lawyer: Pintar Kamu

Lebih lanjut, dirinya mengaku menyayangkan dan menyesalkan apa yang diperbuat oleh Juliari Batubara.

Padahal menurutnya, setiap kader PDIP sudah diwanti-wanti dan diperintahkan oleh Ketua Umum, yakni Megawati Soekarnoputri untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan bangsa dan negara, termasuk korupsi.

Ia menambahkan bahwa Presiden ke-5 RI itu sampai menangis dalam memperingatkan kadernya untuk tidak melakukan korupsi.

"Karena Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri pada setiap kesempatan selalu bahkan sampai berderai air mata mengingatkan seluruh kadernya agar jangan pernah melakukan menyalahgunakan kekuasaan terutama korupsi," jelas Deddy Sitorus.

"Ketua Umum PDI Perjuangan selalu mengingatkan jangan coba-coba membohongi rakyat, jangan coba-coba korupsi," imbuhnya.

Baca juga: JANJI Jokowi Gigit Keras Pejabat yang Korupsi Dana Covid-19, Mensos Embat Miliaran, KPK Buka Suara

Deddy Sitorus pun menyebut kerja kerasnya selama ini menjadi sia-sia setelah tertangkapnya Juliari Batubara.

Karena secara langsung akan berdampak buruk terhadap PDIP itu sendiri.

"Nah tetapi kan masih tetap terjadi, dan kita sebagai partai yang paling dirugikan karena kerja keras kita di seluruh Indonesia itu menjadi sia-sia," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 8.57:

Di sisi lain, ternyata KPK sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan suap bansos penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Juli 2020.

Mensos Juliari Batubara menjadi salah satu tersangka dalam kasus tersebut.

“Itu satu kerja penyelidikan yang sudah kita lakukan sejak bulan Juli,” kata Wakil KPK Nawawi Pomolango dalam diskusi daring, Minggu (6/12/2020).

Nawawi mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan profiling terhadap semua pihak yang diduga terlibat dalam kasus itu sejak penyelidikan.

“Jadi tidak ujung-ujungnya muncul ke depan,” ucap dia.

Baca juga: JANJI Jokowi Gigit Keras Pejabat yang Korupsi Dana Covid-19, Mensos Embat Miliaran, KPK Buka Suara

Sebelum melakukan penindakan, KPK pun mengaku sudah melakukan sejumlah langkah pencegahan, salah satunya melalui penerbitan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penggunaan Anggaran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 terkait dengan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi.

Nawawi menilai, semua kementerian/lembaga serta pemda seharusnya mematuhi surat edaran tersebut agar tidak terjadi penyimpangan anggaran penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu, kata dia, pimpinan KPK juga sempat menemui Juliari dan jajarannya dalam rangka menjalankan tugas monitoring.

“Karena ketika kami mendapatkan banyak informasi bahwa ada banyak barangkali model-model kerja yang berpotensi terjadinya bentuk penyimpangan, kami datangi (Juliari dan jajarannya),” ucap dia.

“Kemudian kami berdiskusi di situ bagaimana pihak kementerian dapat menyikapi,” kata dia, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Mensos Juliari P Batubara yang kini terancam hukuman mati karena OTT KPK
Mensos Juliari P Batubara yang kini terancam hukuman mati karena OTT KPK (Tribunnews.com)

Dalam kasus tersebut, total terdapat lima orang tersangka.

Penetapan tersangka merupakan tindak lanjut dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Sabtu (5/12/2020) dini hari.

Adapun Juliari bersama MJS dan AW selaku pejabat pembuat komitmen di Kemensos ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Kemudian, tersangka AIM dan HS selaku pemberi suap.

Juliari diduga menerima uang suap sebesar Rp 17 miliar dari perusahaan rekanan yang menggarap proyek pengadaan dan penyaluran bansos Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ngaku Paling Tersakiti atas Kasus Juliari Batubara, Deddy Sitorus: Megawati sampai Berurai Air Mata dan Kompas.com dengan judul KPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Mensos Juliari Batubara sejak Juli 2020.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved