Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sebanyak 15.000 Petugas KPPS Jatim Reaktif Seusai Dirapid Test, Ini Langkah KPU Jatim

Ketua KPU Jawa Timur mengatakan dari total petugas KPPS Jatim sebanyak 470 ribu sekian, yang dinyatakan reaktif ada sekitar 15 ribu orang.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak KPU Jatim dan Bawaslu Jatim untuk mengikuti rakor virtual Kesiapan Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak Tanggal 9 Desember 2020 yang dipimpin oleh Mendagri, dari Gedung Negara Grahadi, Selasa (8/12/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak KPU Jatim dan Bawaslu Jatim untuk mengikuti rakor virtual Kesiapan Tahapan Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2020 Tanggal 9 Desember 2020 dipimpin oleh Mendagri, dari Gedung Negara Grahadi, Selasa (8/12/2020). 

Dalam kesempatan tersebut turut dibahas teknis penyelenggaraan pemungutan suara di tengah pandemi Covid-19.

Termasuk bagaimana langkah antisipasipatif yang harus diambil ketika ada petugas KPPS yang kedapatan reaktif dalam hasil rapid test. 

Terutama karena di Jawa Timur ternyata cukup banyak petugas KPPS yang hasil rapid testnya menunjukkan hasil reaktif Covid-19

Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam mengatakan dari total petugas KPPS Jawa Timur sebanyak 470 ribu sekian, yang dinyatakan reaktif ada sekitar 15 ribu orang. 

"Dari hasil proses rapid test yang kami gelar terhadap para penyelenggara, khususnya kawan-kawan KPPS dan kawan-kawan petugas ketertiban memang kita temukan ada kawasan yang persentase reaktifnya memang tidak banyak. Ya kurang lebih 2 sampai 3 persen ya," kata Anam, usai rakor, dalam wawancara dengan media. 

Baca juga: Angka Penularan di Ponorogo Naik, Gedung IKM Tambakbayan Bakal Dipakai Shelter Penanganan Covid-19

Baca juga: Kehamilan Nadya Makin Besar, Rizki DA Akui Ada Masalah Pasca Nikah: Hubungan Masih Sama Kayak Dulu

"Usai rapid test terhadap 470.000 orang ya kemarin dari data yang saya dapat yang reaktif kurang lebih 10 sampai 15 ribuan yang reaktif," lanjutnya. 

Lebih lanjut Anam mengatakan, jika dilihat persentase tentu masing-masing kabupaten kota juga berbeda persentasenya. Misalnya saja Kota Pasuruan itu yang reaktif mencapai 10 persen. Kemudian Ngawi 0,03 persen, Kabupaten Kediri yang reaktif ada 0,4 persen, Kabupaten Tuban ada 0,05 persen. 

"Yang tertinggi ada di Kota Pasuruan dan di Kabupaten Jember. Kota Pasuruan petugas yang reaktif ada 10,1 persen. Dan di Jember ada 9 persen," kata Anam. 

Terhadap kondisi petugas yang banyak reaktif usai di rapid test, Anam menegasjan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi ke KPU kabupaten kota.

KPU Jatim ingin memastikan bahwa di setiap TPS itu tidak ada yang sampai lebih dari dua atau tiga orang yang kosong. 

Meski kalau banyak yang reaktif, minimal di setiap TPS ada lima orang, maka mereka tetap bisa melaksanakan tugas. Di beberapa daerah memang ada 1 atau 2 hingga 3 orang yang reaktif. 

"Bagi yang mereka realtif, pertama kita memberikan mitigasi yaitu melakukan rapid kembali atau rapid ulang antara 2 hingga 3 hari ke depan. Jika kemudian masih dinyatakan reaktif maka kemudian kita melakukan swab yang bersangkutan untuk memastikan," tegasnya. 

Baca juga: Patuhi Prokes 3M Saat Datang ke TPS, Ini Tips Aman Mencoblos dari Dinkes Jatim; Harus Sadar Diri

Dan bagi mereka yang butug digantikan maka KPU Jatim sudah meminta petugas KPU Daerah untuk melakukan kerjasama dengan dinas atau Yayasan atau lembaga pendidikan setempat

"Jadi kita mengondisikan agar lembaga pendidikan setempat untuk bisa menggantikan, jadi bisa langsung dilakukan pelantikan langsung digantikan untuk menjadi petugas KPPS ini opsi ke pertama," tegas Anam. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved