Jelang Nataru, Disperindag Jatim Sebut Ketersediaan dan Harga Kebutuhan Pokok Aman Terkendali
Pemprov Jatim lewat Disperindag terus melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok jelang Nataru.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Pipin Tri Anjani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim terus melakukan monitoring terhadap ketersediaan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok (Bapok) jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bapok, Dinas Perindag Prov. Jatim bersinergi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov. Jatim seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim, Dinas Perkebunan Prov. Jatim, Dinas Peternakan Prov. Jatim, Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jatim, Dinas Perhubungan Prov. Jatim, Dinas Kominfo Bulog Divre V Jatim, BPS Jatim, Biro Perekonomian, Satgas Pangan Polda Jatim, serta pihak-pihak lainnya terkait pengendalian harga bapok.
Ditemui dikantornya, Kamis (10/12/20), Kepala Dinas Perindag Prov. Jatim, Drajat Irawan mengatakan bahwa Nataru tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena ada pandemi Covid-19.
Hal itu karena adanya anjuran social distancing demi menghindari penularan virus Corona yang lebih luas, sedikit banyak turut andil menurunkan aktivitas jual-beli di tengah masyarakat.
Baca juga: Garapan Sepi, Kuli Bangunan di Surabaya Malah Nyambi Jualan Sabu, Lihat Nasibnya Kini
Baca juga: Update Daftar Harga HP Samsung Bulan Desember 2020, Mulai dari Galaxy Note20 Ultra hingga Galaxy M51
Maka dari itu, Drajat menghimbau kepada dinas terkait di wilayah Kab/Kota untuk menjalankan langkah-langkah agar ketersediaan bapok cukup dengan harga yang terjangkau.
Menurut Drajat, bapok sendiri menjadi bagian yang penting untuk terus didorong stabilisasi harganya karena terkait dengan pembentukan inflasi.
Terlebih, lanjutnya, hal itu juga mengacu pada SK Gub Jatim No. 71 Tahun 2020 tentang TPID, Pemprov. Jatim telah membentuk satuan tugas yang berfungsi dalam mengendalikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.
“Mengacu pada Permendag RI No. 57 Tahun 2017, maka dari itu kita upayakan untuk mengendalikan pergerakan harga karena adanya kebijakan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET),” ungkap Drajat.
Ia menjelaskan, berdasarkan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, Bulog Divre V, serta dinas yang membidangi perdagangan dan pasar diinformasikan bahwa sejumlah komoditas utama seperti beras, gula pasir, daging sapi, minyak goreng, dan tepung stoknya mencukupi dan aman hingga sampai pelaksanaan Nataru 2020 dan 2021.
Adapun, untuk stok yang berada di Bulog Divre Kanwil Jatim adalah beras sejumlah 229.698 ton, gula sejumlah 223.490, minyak goreng 273.468 ton, dan tepung 75.840 ton.
Baca juga: Dinas Pendidikan Jatim Berencana Menunda Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Sosok Aditya Halindra Faridzki, Cabup Muda Menangkan Hitung Cepat di Pilkada Tuban
Sedangkan, pada Dinas Peternakan Jatim stok daging ayam sejumlah 3410 ton, telur sejumlah 24.998 ton, serta di Dinas Perkebunan stok gula mencapai 940.319,10 ton.
Disinggung terkait komoditas cabe, kata Drajat untuk saat ini dari data yang dihimpun melalui Siskaperbapo memang ada kenaikan pada komoditas cabe karena ada penurunan jumlah pasokan dan mulai masuknya musim penghujan serta adanya fenomena La Nina. Sementara untuk komoditas lain masih cukup terkendali.
Menanggapi kondisi itu sendiri, dikatakannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berupaya dalam melakukan pengendalian harga dan ketersediaan, salah satunya melalui gelaran Lumbung Pangan Jatim. Selain itu, Dinas Perindag Prov. Jatim juga telah melakukan kegiatan pasar murah.
Drajat juga menghimbau serta berharap kepada dinas terkait yang ada di Kab/Kota untuk turut aktif menggelar kegiatan pasar murah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar tercapai harga yang stabil pada HBKN Nataru 2020 dan 2021.
"Berkaca dari kesemua hal itu, maka monitoring dan koordinasi dari dinas beserta pihak terkait lainnya diharapkan dapat membuat distribusi kian lancar, ketersedian cukup, serta harga yang stabil," tandasnya.
Editor: Pipin Tri Anjani