Kontak Layanan ODHA Dikurangi Selama Pandemi, Dinkes Pastikan Obat Arv Aman Sampai Awal 2021
Kontak layanan ODHA dikurangi di tengah pandemi Covid-19. Yayasan Mahameru pastikan sampai dengan awal tahun stok Obat Arv dijamin aman.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Hefty Suud
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penanganan penyakit HIV Aids sempat mendapatkan kurang perhatian ditengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Padahal, penyakit tersebut tetap merupakan permasalahan yang serius dan harus ditangani.
Yayasan Mahameru, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mendampingi Orang Dengan HIV Aids (ODHA) mencatat, awal wabah virus Corona Maret lalu, para tenaga medis meminimalisir kontak layanan kesehatan terhadap pasien Odha.
Baca juga: Racer Group Hadirkan Baccani Cafe Surabaya, Tawarkan Lapangan Kerja di Masa Pandemi untuk Milenial
Baca juga: Grab Luncurkan 7.000 Armada GrabCar dan GrabBike Protect di Jawa Timur, Dukung Mobilitas Warga
Farid Hafifi, Ketua Yayasan Mahameru mengatakan, teman-teman pendamping bersama Odha di awal pandemi masih memahami situasinya, serta belajar segala hal tentang Covid 19.
"Sehingga teman-teman odha yang didampingi itu modelnya setiap bulan ambil obat dengan menghubungi pendampingnya. Janji ketemuan diluar layanan, ada beberapa yang mengirimkan tapi sepengetahuan layanan," ujarnya, Jumat siang (11/12/2020).
Alur alur ini kemudian disepakati bersama. Terutama, saat petugas pelayanan minta pendamping mengirim obat.
Hampir 29 kabupaten kota di Jawa Timur juga melakukan hal yang sama pada saat awal pandemi.
"Habis lebaran itu mulai menuju setengah normal, Odha berani datang ke layanan kesehatan. Beberapa tempat juga memperbolehkan, tapi di beberapa tempat setelah diperbolehkan akhirnya kembali dilarang. Sebab kasus pasien yang terpapar virus Corona kembali naik," ungkapnya.
Baca juga: Arti Mimpi Melihat Jembatan Roboh, Kebahagiaan Menanti di Depan Mata hingga Melewatkan Peluang Emas
Baca juga: Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Rp 6,4 M untuk Kebutuhan Makan Anak Yatim Piatu
Dengan kontak layanan yang dikurangi, Odha mengalami ketakutan. Hampir 10 orang dinyatakan positif Covid-19.
Sehingga ada resiko lain yang bisa diterima. Apalagi pengobatannya lebih rumit karena disamping rutin mengkonsumsi obat ARV seumur hidup, mereka juga harus minum obat untuk virus Corona.
Obat ARV disediakan pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan untuk disalurkan ke seluruh wilayah.
Stok obat menipis di tahun 2020 lantaran beberapa negara menerapkan lockdown. Meski sempat kembali normal, jumlah persediaan obat kembali berkurang banyak akibat situasi perang yang kian memanas.
"Selama persediaan belum datang, Obat ARV itu ada 11 jenis dan 3 kombinasinya Jadi kalau habis bisa dialihkan dengan obat yang lain. Beberapa kami dengar, mulai adaptasi lagi, minimal yang mereka alami mual dan pusingnya muncul. Terkait efek samping yang mereka keluhkan. Tidak semua tapi sebagian muncul itu," terangnya.
Saat ini, kata Farid, pihaknya telah menghubungi Dinas Kesehatan. Sampai dengan awal tahun 2021 stok Obat Arv dijamin aman.
