Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Apakah Sama Swab Antigen dan Rapid Test Antigen Covid-19? Cek Fakta, Simak Penjelasan Dokter

Tes swab PCR dan rapid test antigen saat ini menjadi perbincangan publik. Simak penjelasan dokter.

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
ILUSTRASI Masyarakat melakukan rapid test Covid-19 yang digelar perusahaan. 

TRIBUNJATIM.COM - Tes swab PCR dan rapid test antigen saat ini menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, ada aturan baru terkait melakukan perjalanan menggunakan pesawat terutama menuju Bali dan DKI Jakarta.

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, disebutkan bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji rapid test antigen paling lama 2x24 jam sebelum keberangkatan.

Baca juga: RINCIAN Harga Rapid Test Antigen dan Tes Swab PCR di 7 Bandara, Layanan Dibuka Mulai Jam 7 Pagi

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, aturan ini diberlakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus saat libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021.

Diketahui, aturan ini mulai berlaku Jumat (18/12/2020).

Berikut sejumlah ungkapan netizen soal kedua topik di atas:

"Adalagi namany rapid swab antigen.. omo," ujar akun Twitter @fauziah_uzii dalam twitnya.

"Barusan dari stasiun niatnya mau rapid tapi kata petugas nya mulai 18 des - 8 jan gbs pake hasil rapid, harus hasil rapid antigen ato pcr," tulis akun Twitter @dramakuy dalam twitnya.

"Hari ini tes corona lagi, buat kali ke-6 (Rapid test 1x, Swab Test PCR 2x, Rapid Swab Test -swab-antigen- 3x). Alhamdulillah negatif & non-reaktif semua. Kalo ada kesempatan, waktu, & rejeki lebih saya saranin manteman tes swab-antigen," tulis akun Twitter @constantane.

Hingga Kamis (17/12/2020) malam, pengguna Twitter yang membahas topik "Rapid" mencapai lebih dari 33.900 kali.

Baca juga: RINCIAN Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sinovac hingga Moderna, Ini 5 Kelompok Sasaran Prioritas

ILUSTRASI Tes swab Covid-19 untuk mendeteksi virus Corona.
ILUSTRASI Tes swab Covid-19 untuk mendeteksi virus Corona. (SHUTTERSTOCK)

Baca juga: SYARAT Baru Naik Pesawat & Kapal Jelang Liburan, Lengkapi Dokumen Wajib, Cek Harga Test Covid-19

Lantas, apakah rapid antigen sama dengan swab antigen

Menanggapi hal itu, dokter umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science di Kobe Universit, Adam Prabata mengatakan bahwa "swab antigen" dengan "rapid antigen" memiliki kesamaan istilah.

"Itu artinya sama saja," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020) malam.

Terkait pengujian rapid test antigen sebagai syarat perjalanan dinilainya cukup tepat.

Diketahui, sejumlah perusahaan sebelumnya telah menerapkan persyaratan rapid test antibodi kepada masyarakat sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi darat maupun udara.

"Keputusan menggunakan swab antigen atau rapid antigen sebagai pengganti rapid test antibodi untuk syarat perjalanan merupakan keputusan yang cukup tepat," lanjut dia.

Baca juga: Daftar Ganguan Kesehatan yang Bisa Memperparah Gejala Virus Corona, Jangan Disepelekan

Apa itu rapid test antigen

Karena menjadi istilah yang belum dikenal banyak orang, Adam menjelaskan, rapid test antigen merupakan salah satu pengujian virus Corona dengan mendeteksi protein virus (antigen).

Berbeda dengan rapid test antibodi, rapid antigen ini cara pemeriksaannya menggunakan swab nasofaring atau orofaring, mirip seperti PCR.

Tujuannya mendapatkan virus pada sampel lendir yang diambil dari dalam hidung ataupun tenggorokan.

"Rapid antigen ini cara kerja awalnya mendeteksi protein virus (antigen) dalam jumlah cukup banyak, kemudian antibodi di alat rapid test. Selanjutnya menghasilkan sinyal positif rapid test antigen," katanya lagi.

Selain itu, Adam mengungkapkan bahwa rapid antigen ini dimungkinkan menujukkan hasil negatif meskipun pasien masih dapat menularkan Covid-19.

ILUSTRASI - Reaksi Tubuh Disuntik Vaksin Corona, Tidur Pulas & Nafsu Makan? Relawan Ungkap Cerita
ILUSTRASI - Reaksi Tubuh Disuntik Vaksin Corona, Tidur Pulas & Nafsu Makan? Relawan Ungkap Cerita (via Kompas.com)

Sebab, rapid antigen memiliki sensitvitas maksimal 94 persen, dan spesifisitas sebesar lebih dari 97 persen.

"Risiko negaitf palsu tinggi, terutama bila viral load rendah atau sebelum 1-3 hari pra-gejala dan sudah lebih dari 7 hari gejala muncul," kata Adam.

Viral load merupakan prediksi jumlah virus yang ada di dalam tubuh berdasarkan hasil CT-Value PCR.

Jika menilik pada tingkat keefektifan, Adam mengatakan masa swab antigen memiliki akurasi tinggi, hampir sama dengan waktu pasien Covid-19 berisiko menularkan ke orang lain.

Adapun masa swab antigen akurasi tinggi ini terjadi setelah masa infeksius atau setelah hari ke-10 setelah bergejala.

Baca juga: Apa Itu Delirium? Gejala Baru yang Muncul pada Penderita Covid-19, Simak Penyebab dan Cara Mengecek

Anjuran lain penggunaan rapid test antigen

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC) juga merekomendasikan rapid test antigen untuk screening Covid-19, terutama untuk pasien tanpa gejala atau dengan kecurigaan kontak terhadap pasien Covid-19.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) merekomendasikan rapid test antigen untuk daerah di mana transmisi komunitas terjadi luas dan pemeriksaan PCR tidak ada atau hasilnya muncul lambat.

Berdasarkan Panduan PDS PatKLin, pengambilan rapid test antigen ini dapat dilakukan di laboratorium dan fasilitas ruangan tekanan negatif dan tempat terbuka yang telah mempertimbangkan kemanan lingkungan sekitar.

Yang perlu diperhatikan, tindakan pengujian rapid test antigen ini dilakukan oleh tenaga terlatih dalam menggunakan peralatan dan meminimalkan risiko terpapar.

"Hasil pemeriksaan harus disupervisi dan diinterpretasi oleh tim ahli," kata Adam.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan rapid antigen atau swab antigen secara mandiri di rumah masing-masing.

Kendati demikian, penggunaan PCR tetap lebih diutamakan karena memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan swab antigen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ramai Topik soal "Rapid Antigen", Apakah Sama dengan "Swab Antigen"?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved