Virus Corona di Trenggalek
Hindari Klaster Keluarga, Seluruh Pasien Covid-19 di Trenggalek Harus Isolasi di Asrama
Pemerintah Kabupaten Trenggalek membuat kebijakan baru terkait penanganan Covid-19.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek membuat kebijakan baru terkait penanganan Covid-19.
Pemkab kini mengharuskan seluruh pasien Covid-19 menjalani isolasi di Asrama Covid (Ascov).
Untuk saat ini, pemkab memiliki tiga Ascov dengan total kapasitas 100 kamar.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, aturan baru ini diambil untuk menghindari penularan klaster keluarga.
“Kami sepakat ke depan, semua yang terinfeksi Covid-19 harus berada dan mendapat perawatan intensif di asrama covid untuk menghindari klaster keluarga,” terang Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin kepada TribunJatim.com, Kamis (24/12/2020).
Pengecualian hanya berlaku untuk kondisi khusus. Yakni pasien yang memiliki bayi dan lansia yang membutuhkan pendampingan keluarga.
Baca juga: Nikita Mirzani Takut Kena Penyakit, Merasa Senang Ditonton saat Berhubungan Badan, Nggak Tahu Diri
Baca juga: PT KAI Siapkan Rapid Tes Antigen Berbiaya Murah untuk Pelanggan di Stasiun
Baca juga: Gubernur Khofifah Perintahkan Whisnu Sakti Buana Jabat Plt Wali Kota Surabaya
Khusus mereka, isolasi bisa dijalankan secara mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan ketat.
Menurut Bupati yang kembali memenangi Pilkada 2020 itu, penularan dari anggota keluarga masuk dalam tiga besar klaster utama penularan Covid-19 di Trenggalek. Selain keluarga, termasuk di dalamnya klaster perjalanan dan hajatan.
Data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Trenggalek menunjukkan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Trenggalek sebanyak 109 hingga Rabu (23/12/2020).
Dari jumlah itu, 62 pasien tak bergejala menjalani isolasi di Ascov. Sementara 28 pasien lain yang juga tak bergejala masih menjalani isolasi mandiri di rumah.
Pasien yang bergejala sedang hingga berat sebanyak 19 orang menjalani perawatan di RSUD dr Soedomo.
Untuk menangani pandemi ini, Pemkab Trenggalek fokus pada pemisahan risiko antar-warga dari paparan virus corona.
Caranya, dengan memperbanyak pengetesan – baik swab test maupun rapid test antigen – serta menggencarkan penelusuran kontak erat.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemkab telah menyiapkan langkah lain. Salah satunya, menambah gedung isolasi mandiri.
“Kalau ruang isolasi kurang, kita tambah. Di GOR (Gedung Olahraga) mungkin bisa di-standby-kan. Nanti kami diskusikan (dengan pihak terkait),” ungkap dia kepada TribunJatim.com. (fla/Tribunjatim.com)