Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun 2020, Curanmor Paling Menonjol di Surabaya, Polisi Baru Bisa Selesaikan Seperempat Kasusnya

Kasus kejahatan jalanan menjadi yang paling banyak terjadi di Surabaya tahun 2020 ini.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Firman Rachmanudin
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol J.E Isir saat gelar Analisa dan Evaluasi kinerja selama satu tahun terkahir. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasus kejahatan jalanan menjadi yang paling banyak terjadi di Surabaya tahun 2020 ini.

Pencurian kendaraan bermotor menjadi paling dominan diantara kejahatan lain seperti jambret atupun pencurian biasa.

Data menyebut, jumlah pencurian dengan kekerasan seperti begal dan jambret pada tahun 2019 ada sekitar 174 laporan sedangkan polisi berhasil mengungkap 160 kasus dari 174 laporan tersebut. 

Pada 2020, kasus itu meningkat hampir 80 persen dengan total laporan 271 kasus dan polisi baru bisa mengungkap sebanyak 147 kasus saja.

Pun demikian dengan pencurian biasa atau dengan pemberatan serupa bobol rumah.

Kasus itu terdata ada 322 laporan dan polisi berhasil mengungkapnya sebanyak 338 kasus. 

Baca juga: Selama 2020, Kejari Tulungagung Menangani Lima Perkara korupsi dan 448 Pidana Umum

Baca juga: Memasuki Penghujung Tahun 2020, Polres Kediri Berhasil Ungkap 443 Kasus Kriminalitas

Sementara di tahun 2020 adasekitar  386 laporan dan baru dapat selesai sebanyak 291 kasus.

Di tahun ini, kasus kejahatan terbanyak diduduki oleh pencurian kendaraan bermotor.

Kasus curnamor itu meningkat hampir 400 persen dari semula 267 kasus di tahum 2019, kini mencapai 818 laporan di tahun 2020.

Lagi-lagi Satreskrim Polrestabes Surabaya baru mampu menyelesaikan tak sampai separuh laporan dari total jumlah kasus di tahun 2020 yang hanya mencapai angka 219 kasus saja.

"Terbanyak kejadian ada di Jalan Raya, kedua di tempat pemukiman. Untuk 3C (Curat Curas Curanmor)," beber Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol J. E Isir, Rabu (30/12/2020).

Isir juga menyampaikan, pentingnya transparansi dalam setiap kegiatan polisi sebagai pertanggungjawaban layanan kepada masyarakat.

Baca juga: Pencurian di Tuban Meningkat Selama 2020, Polisi: Tidak Semua Bisa Cepat Diungkap

"Kejadian, khusunya di Polsek-Polsek harus lapor ke atasan dan transparan agar masyarakat juga tahu kelebihan dan kekurangan kita. Gaji polisi ini dari masyarakat. Harus bertanggungjawab sama masuarakat," tegas Isir.

Isir bahkan nampak tak puas dengan kinerja fungsi Satreskrim karena hanya mampu menyelesaikan laporan kasus tak lebih dari 50 persen selama tahun 2020 ini.

Tak hanya itu, upaya pencegahan agar jumlah kasus 3C tak menonjol juga menjadi perhatian mantan ajudan presiden Jokowi itu.

"Kalau boleh saya nilai Dari semua ungkap kasus itu harus ditingkatkan lagi dan dari segi Kamtibmas saya beri nilai 60, kalau segi Lalu Lintas saya kasih nilai 75," tandasnya.

Penulis: Firman Rachmanudin

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved