Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Info Sehat

Normalkah Menstruasi Hanya Dua Hari? Ini Kata Dokter, Cek Faktor Penyebab Periodenya Bisa Singkat

Normalkah darah menstruasi keluar hanya dua hari? berikut penjelasannya dokter kandungan.

Shutterstock by ViDI Studio
Ilustrasi menstruasi cuma dua hari. 

TRIBUNJATIM.COM - Pernahkah Anda menstruasi hanya dua hari.

Lantas, normalkah darah menstruasi keluar hanya dua hari? berikut penjelasannya.

Dokter kandungan dan kebidanan dari Honor Health Scottsdale Shea Hospital, Erica Montes , MD menjelaskan bahwa periode singkat yang berlangsung rata-rata dua hari dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Baca juga: Manakah yang Lebih Sehat, Tidur Miring ke Kiri atau Kanan? Simak Penjelasan Pakar Kesehatan

Pertama, pendarahan anovulatori.

Pendarahan ini terjadi meskipun ovarium tidak melepaskan sel telur sehingga menstruasi berlangsung singkat.

Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti kista ovarium, penyakit tiroid, dan sindrom ovarium polikistik ( PCOS).

Jika lama kelamaan periode menstruasi semakin pendek dan ada juga gejala seperti hot flashes atau semburan panas di wajah, serta vagina kering, maka ini menandakan hal lain.

Ada kemungkinan tanda-tanda tersebut menunjukkan kegagalan ovarium prematur.

Baca juga: Hasil Vaksin Covid-19 Sinovac Berbeda-beda Tiap Negara? Simak Tingkat Kemanjuran dan Faktornya

Ilustrasi menstruasi.
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock by ViDI Studio)

Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri, Amankah Pasien Covid-19 Kembali Aktivitas Tanpa Tes PCR? Ini Kata Dokter

Kondisi ini terjadi saat ovarium berhenti bekerja secara normal sebelum usia 40 tahun sehingga tidak menghasilkan sel telur atau dikenal dengan istilah menopause dini.

Montes menjelaskan, periode menstruasi yang lebih pendek tidak selalu berarti lebih ringan. Sebab tergantung dari penyebabnya.

"Misalnya, apabila periode singkat disebabkan oleh penyakit tiroid dan PCOS, maka berpotensi membuat menstruasi lebih berat," katanya kepada Pop Sugar.

"Sedangkan jika penyebabnya menopause dini, maka pendarahan lebih singkat," tambahnya.

Selain itu, periode menstruasi yang singkat juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. Ini dikenal dengan istilah pendarahan implantasi.

Baca juga: CARA Bedakan Ruam Kulit Gejala Covid-19 dan Penyakit Biasa, Dialami Dewi Perssik, Simak Kata Dokter

"Bercak darah bisa terjadi pada saat atau mendekati jadwal menstruasi. Padahal pada kenyataannya sel telur yang dibuahi menempel pada endometrium (lapisan dalam rahim. Hal itu normal di awal kehamilan," kata Montes.

Montes menyarankan apabila perempuan mengalami periode menstruasi pendek selama tiga bulan berturut-turut, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Hal yang sama juga berlaku jika menstruasi menyebabkan pendarahan sangat berat sehingga membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam satu jam dan disertai kram parah. 

Sementara itu, melansir Healthline, masih ada beberapa faktor lain yang membuat periode menstruasi berjalan singkat.

Baca juga: Berapakah Ukuran Kadar Gula Darah Normal? Simak Cara Mengecek Glukosa dalam Tubuh

1. Kontrasepsi dan pengobatan

Pil atau suntikan KB hormonal serta alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek dan lebih ringan.

Hormon dalam pil KB bisa menipiskan lapisan rahim sehingga meringankan dan mempersingkat menstruasi.

Menurut Cleveland Clinic, perempuan yang menggunakan pil progestin saja dapat mengalami pendarahan di antaranya menstruasi.

Ada pula obat-obatan lain yang memengaruhi periode menstruasi.

Misalnya obat pengencer darah, obat antipsikotik atau antidepresan, obat steroid, dan obat herbal seperti ginseng.

Baca juga: Cara Mudah Cek Calon Penerima Vaksinasi Covid-19 Gratis Secara Online, Akses Laman pedulilindungi.id

2. Faktor gaya hidup

Banyak gaya hidup yang dapat memengaruhi durasi menstruasi, termasuk perubahan pada rutinitas harian dan tingkat stres.

Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya memengaruhi siklus menstruasi.

Jika perempuan mengalami stres berat, dirinya mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya.

Bahkan ada yang tidak mengalami menstruasi sama sekali.

Kemungkinan besar periode menstruasi akan kembali normal setelah tingkat stres turun.

Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali.

Kemudian olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak ada sama sekali.

Hal ini dikarenakan jumlah energi yang dibakar tidak seimbang dengan jumlah nutrisi yang memadai.

Akibatnya tubuh tidak akan memiliki cukup energi untuk menjaga semua sistem bekerja.

Tubuh akan mulai mengalihkan energi dari beberapa fungsi seperti reproduksi.

Hal ini dikarenakan hipotalamus, suatu bagian di otak memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon yang mengontrol ovulasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Normalkah Menstruasi Hanya Dua Hari?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved