Sutiaji Siap Jadi Orang Pertama di Kota Malang yang Divaksin Covid-19: Asalkan Masuk Kriteria
Wali Kota Malang Sutiaji tegaskan siap jadi orang pertama di Kota Malang yang jalani vaksin Covid-19: Asalkan masuk kriteria.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan siap menjadi orang pertama di Kota Malang yang jalani vaksin Covid-19 (virus Corona).
Hal tersebut dia sampaikan ketika meresmikan parkir elektronik atau e-Parking yang berada di parkiran luar Stadion Gajayana Malang, Senin (4/1/2021).
"Iya siap aja. Utamanya Pak Sekretaris Daerah Kota Malang. Asalkan masuk kriteria yang boleh, kami siap. Saya siap pertama," ucapnya.
Pemerintah pusat pun kini sedang bersiap untuk melakukan pendistribusian vaksin Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.
Di mana vaksinasi tersebut nantinya akan dilakukan secara bertahap yang dimulai dari tenaga kesehatan, pejabat maupun TNI/Polri.
Untuk di Kota Malang sendiri, kata Sutiaji, pihaknya masih belum mendapatkan laporan terkait dengan siapa saja yang nantinya berhak divaksinasi.
Baca juga: Seusai Ngopi di Kafe Malang, Warga Jakarta Dikeroyok Sekelompok Orang, Cekcok hingga Motor Ambruk
Baca juga: Wali Kota Malang Genjot Retribusi Parkir yang Dinilai Belum Maksimal Melalui e-Parking
Akan tetapi Dinas Kesehatan Kota Malang telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan terkait dengan jumlah yang nantinya akan didaftarkan untuk menjalani vaksinasi.
"Kami masih belum mendapatkan laporan, tapi pihak Dinkes telah melakukan Zoom Meeting dengan Menteri Kesehatan pada Sabtu kemarin," ucap Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan kepada tenaga kesehatan yang nantinya bakal menjalani vaksinasi tahap pertama di Kota Malang.
Baca juga: Cara Gunakan Panic Button Emergency PMI Kota Malang, Mulai Unduh Aplikasi hingga Melapor
Baca juga: Jukir Kota Malang Khawatir e-Parking Dapat Memutus Mata Pencaharian, Sutiaji: Jukir Tetap Direkrut
Akan tetapi pihaknya mengakui, terdapat beberapa kendala yang salah satunya adalah melakukan pendataan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di instansi kesehatan swasta.
"Ini terus berproses. Kemarin yang agak lambat itu kan cuma dari swasta saja," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika